TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama Televisi Republik Indonesia Farhat Syukri dituduh memaksa awak redaksi TVRI untuk menyiarkan acara konvensi Partai Demokrat di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Ahad malam, 15 September 2013. Siaran tunda ditayangkan sekitar dua jam itu mulai pukul 22.30-00.30. TVRI menayangkan acara pengenalan dan penyampaian visi-misi 11 peserta konvensi Demokrat dari awal sampai akhir.
Apa sebenarnya motif Farhat melakukan perbuatan yang berpotensi melanggar aturan penyiaran dan kampanye, serta mengusik independensi news room? Farhat sendiri belum bisa dimintai komentar.
Tapi menurut sumber Tempo di TVRI, motif penyiaran itu disebut terkait dengan jabatan Farhat sebagai Dirut. Farhat konon sedang mencari “patron politik” agar jabatannya tak dicopot.
Masih menurut sumber ini, penayangan acara konvensi Demokrat dipakai untuk “mencari muka” ke petinggi Demokrat, yang kini partai ini menjadi penguasa dan memiliki kursi terbanyak di parlemen. Pasalnya, Oktober 2013 nanti, Dewan Pengawas TVRI akan mengevaluasi kinerja Dirut. Selama ini, kata si sumber, kinerja Farhat dinilai tak optimal. “Dia sedang mencari perlindungan politik ke Demokrat, terutama ke Marzuki Alie,” ujar sumber Tempo, Senin 16 September 2013. (Baca: KPI Diminta Usut Siaran Konvensi Demokrat).
Indikasi ini mencuat di internal TVRI, karena setelah siaran konvensi itu Farhat kabarnya sempat meminta rekaman siaran konvensi itu ke awak redaksi. Kabarnya salinan rekaman itu akan diserahkan Farhat ke Marzuki Alie. Sayangnya, sampai berita ini ditulis Farhat dan Marzuki Alie belum bisa dimintai konfirmasi. Ditelepon berkali-kali, Farhat tidak merespon.
Selama ini, Dirut TVRI dipilih oleh Dewan Pengawas TVRI. Adapun Dewan Pengawas dipilih oleh Komisi Informasi di Dewan Perwakilan Rakyat. Siaran TVRI memiliki kemampuan jangkauan paling luas di Indonesia.
Sebelum menjadi Dirut TVRI, Farhat sempat tersandung kasus. Dia dituduh menggelapkan uang kerja sama TVRI dengan Pemerintah Provinsi Riau sebesar Rp 770 juta semasa menjabat Direktur Umum. Akibatnya, Dewan Pengawas memberhentikan Farhat pada 18 September 2007. (Baca: DPR: Ada Perselingkuhan Ayah-Ibu di TVRI) Namun, tuduhan itu tak berlanjut.
NURHASIM
Topik Terhangat:
Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Pencurian Artefak Museum Gajah | Jokowi Capres?
Berita Terpopuler:
Preman Siksa secara Seksual Janda Penjual Kopi
Cerita Masa Kecil Ahok di Bangka Belitung
Inul Daratista Pernah Tidur di Kamar Ahok
Organ Intim Janda Penjual Kopi Diolesi Sambal
MNC: Miss Uzbekistan Sah Mewakili Negaranya