TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Jenderal Timur Pradopo meyakini jajarannya segara dapat mengungkap penembak Ajun Inspektur Dua Sukardi. Timur sudah memerintahkan anak buahnya untuk mempercepat penyelidikan atas insiden itu.
"Dengan demikian secepatnya bisa terungkap," kata Timur di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 12 September 2013.
Sukardi tewas tertembak di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi pada Selasa malam lalu. Anggota Provos Polisi Air Badan Pemeliharaan Keamanan Polri itu tewas tertembak di bagian dada saat sedang mengawal enam truk pengangkut alat berat, berangkat dari Tanjung Priok menuju pembangunan Rasuna Tower Kuningan, Jakarta Selatan. Insiden penembakan terhadap polisi ini merupakan peristiwa kelima sepanjang tahun ini.
Setelah kejadian itu, polisi memeriksa 11 orang saksi. Timur mengatakan polisi masih berusaha mengumpulkan keterangan para saksi lain di lapangan. Polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara.
Hasilnya, kata Timur, dapat disimpulkan bahwa jenis peluru yang menewaskan Sukardi berbeda dengan peluru pada insiden terdahulu. Jenis peluru yang digunakan penembak polisi di Pondok Aren berkaliber 9 milimeter. Sedangkan yang bersarang di tubuh Sukardi adalah kaliber 4,5 milimeter.
Baca Juga:
Pada Rabu kemarin, Kepala Divisi Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan polisi menduga penembak Sukardi serupa dengan pelaku penembakan polisi di Pondok Aren, Tangerang. Sebab, ditemukan beberapa kesamaan modus dari kedua insiden itu, seperti cara pelaku menyasar targetnya.
Kemiripan lain, kata dia, penembakan terjadi di jalan raya yang diawali dengan membuntuti korban, menembak secara acak, dan pelaku mengendarai sepeda motor. "Kalau kami tarik benang merah peristiwanya, ya 70 persen sama," kata Rikwanto.
PRIHANDOKO
Topik Terhangat
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World | Penembakan Polisi | Krisis Tahu-Tempe