TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan kepolisian sedang memeriksa sejumlah saksi terkait dengan penembakan Brigadir Kepala Sukardi di Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, pada Selasa, 11 September lalu.
"Sebelas saksi kami periksa mulai dari sopir truk, kernet truk, rekan perwakilan pemerintah daerah kabupaten dari Maluku yang kebetulan berkantor di sini, dan penjaga keamanan KPK," kata Rikwanto di Jakarta, Rabu, 11 September 2013.
Menurut Rikwanto, KPK telah mempersilakan Kepolisian mengakses CCTV atau kamera pengawas yang merekam situasi di sekitar lokasi kejadian. "Kami juga akan periksa CCTV sepanjang Jalan Rasuna Said untuk mengetahui pelaku, baik sebelum maupun sesudah penembakan."
Rikwanto menambahkan, olah tempat kejadian perkara sudah dilakukan sejak Selasa malam, hingga Rabu siang. Dari olah TKP yang dilakukan tim laboratorium forensik ditemukan tiga selongsong dan satu peluru. Namun, hingga siang hari tim belum menemukan satu proyektil lagi.
Sukardi tewas ditembak di Jalan H.R. Rasuna Said. Dia terkapar di tengah jalan khusus sepeda motor dengan luka tembak pada perut bagian kiri, yang terlihat dari rembesan darah di seragamnya. Penembakan ini terjadi saat Sukardi tengah mengawal enam truk bak terbuka yang membawa mesin elevator untuk pembangunan proyek Rasuna Tower.
Baca Juga:
Penembakan terhadap Sukardi menjadi kasus kelima yang menimpa personel polisi sepanjang tahun ini. Penembakan terakhir terjadi pada 16 Agustus lalu di Jalan Graha Raya Pondok Aren, Tangerang. Korban, Brigadir Kepala Maulana dan Ajun Inspektur Dua Kus Hendratma, juga tewas.
MAYA NAWANGWULAN