TEMPO.CO, Jakarta - Seorang reporter televisi mengaku menjadi saksi mata peristiwa penembakan polisi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. Saat suara "dor!" pertama terdengar, dia langsung menolehkan muka ke arah sumber suara. "Suaranya terdengar seperti petasan. Tiga kali," kata dia, Rabu dini hari, 11 September 2013.
Jarak reporter itu dengan lokasi penembakan sekitar 20 meter. Dia sedang berjalan di trotoar di samping gedung KPK menuju lokasi mobil-mobil kru televisi biasa parkir. Dia hendak pulang setelah meliput di KPK.
Menurut reporter itu, fokus orang-orang sekitar yang melihat kejadian, langsung kepada sosok pengendara motor yang terjatuh di jalan. Namun, ketika hendak ditolong, pelaku langsung menodong. "Kira-kira, dia bilang jangan mendekat," kata reporter itu.
Reporter itu menuturkan, pelaku mengendarai dua motor. Motor pertama, berada tepat di depan motor korban. Motor kedua, berada di belakang kanan motor korban. "Penembak adalah orang yang dibonceng di motor pertama," kata dia.
Jarak motor pelaku dengan motor korban sangat dekat. Menurut dia, jaraknya tak sampai tiga meter.
Anggota Provost Bripka Supardi tewas ditembak, di jalan Rasuna Said persis depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa, 22.20 Wib. Dia terkapar di tengah jalan khusus motor, dengan luka tembakan di perut bagian kiri yang terlihat dari rembesan darah di seragamnya.
Supardi sedang mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 bernomor polisi B-6671-TXL sendirian. Dia sedang mengawal enam truk bak terbuka yang membawa elevator parts untuk proyek Rasuna Tower.
Di tubuh Supardi, di sabuknya, masih ada enam peluru yang belum digunakan. Tapi di sarung pistolnya, senjata itu sudah tak ada, dengan kancing pengaman terbuka.
MUHAMAD RIZKI
Berita Terpopuler:
Harisson Ford Naik Meja Menteri untuk Betulkan AC
Cerita Pacar Dul Sebelum Kecelakaan
Beredar Lagi, Video Vicky Eks Zaskia Gotik Pidato
Istana Akan Ajukan Deportasi Harrison Ford
Di Twitter, Ahmad Dhani Blacklist TVOne Soal Dul
Menhut Bantah Aksi Naik Meja Harrison Ford