TEMPO.CO, Jakarta - Mohamad Assegaf, pengacara terdakwa kasus suap impor daging sapi Luthfi Hasan Ishaaq, mengatakan kliennya kemungkinan mengetahui jati diri Bunda Putri yang sesungguhnya. "Itu percakapan antara Ahmad Fathanah (terdakwa kasus suap impor sapi) dan Hilmi Aminuddin (Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera). Kemungkinan Luthfi tahu. Makanya nanti saya mau tanya," kata Assegaf saat dihubungi Tempo, Senin, 9 September 2013.
Assegaf mengaku bakal bertemu Luthfi Hasan, yang juga bekas Presiden PKS itu, pada hari ini. Menurut Assegaf, kliennya itu baru keluar dari rumah sakit Ahad lalu. Tapi, selama ini, Assegaf mengaku tak pernah mendapat informasi soal Bunda Putri dari Luthfi. "Itu tafsirannya Ahmad Fathanah. Saya tidak pernah mendapat informasi soal Bunda Putri."
Sebelumnya, pada pengujung Januari 2013, ada tiga sosok yang berbincang melalui telepon seluler. Mereka adalah Luthfi Hasan, Ridwan Hakim, anak Hilmi, dan satu lagi orang yang biasa dipanggil Bunda. Luthfi dan Ridwan beberapa kali dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi untuk diperiksa dalam kasus suap kuota impor daging sapi yang melibatkan Fathanah.
Sedangkan Bunda Putri baru terdeteksi ketika pembicaraan telepon itu diputar ulang tujuh bulan kemudian di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Dalam persidangan Kamis pekan lalu, pembicaraan Bunda Putri dengan Luthfi diperdengarkan selama tiga menit. Suara si Bunda terdengar melengking.
Tak ada logat yang bisa diurai dari ucapannya. Yang agak jelas, dia menyebut "zakat Istana", "Dipo", "Haji Susu", "Mas Bud", dan "Pak Tan". Luthfi pun menyebut Bunda sebagai sosok berpengaruh. "Bunda, kan, mengkondisikan para decision maker," ujar Luthfi dalam rekaman itu.
FEBRIANA FIRDAUS