TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus suap kuota impor daging sapi dan pencucian uang, Ahmad Fathanah, diketahui masih menyisakan utang pembelian rumah sebesar Rp 1,8 miliar di Perumahan Pesona Khayangan. Ia membeli rumah itu seharga Rp 5,75 miliar.
Keterangan tersebut disampaikan arsitek PT Guna Bangsa Perkasa, Kenang Prasetya Utomo, yang hari ini bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. "Pembayaran baru Rp 3,8 miliar dari total harga Rp 5,75 miliar," ujar Kenang.
Menurut dia, transaksi jual-beli itu dilakukan untuk rumah di Perumahan Pesona Khayangan Blok BS Nomor 5, Kecamatan Sukmajaya, Kelurahan Mekarjaya, Depok, Jawa Barat. Pembelian didasarkan atas rasa percaya satu sama lain sehingga tak ada akta resmi untuk pembelian tersebut. Sejauh ini, dia mengatakan, Fathanah sudah mencicil sebanyak enam kali. Setiap kali membayar, disertakan sebuah kuintasi sebagai bukti. "Fathanah membayar cicilan menggunakan mata uang rupiah dan dolar Amerika," ujar dia.
Ahmad Fathanah diduga terlibat dalam pengurusan kuota impor daging sapi PT Indoguna Utama. Ia disebut menghubungkan perusahaan tersebut dengan pejabat Kementerian Pertanian dengan bantuan bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera Lutfhi Hasan Ishaaq.
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Fathanah di Hotel Le Meridien akhir Januari lalu. Ketika ditangkap, suami Sefti Sanustika itu sedang bersama seorang perempuan muda dan membawa uang tunai sebesar Rp 1 miliar.
MAYA NAWANGWULAN
Topik terhangat:
Delay Lion Air | Jalan Soeharto | Siapa Sengman | Polwan Jelita | Lurah Lenteng Agung
Berita Terpopuler Lainnya
Haji Lulung: Ahok Jangan Celetak Celetuk Slengean
Keluhan Polwan: Sulit Tolak Atasan
Harrison Ford Ngopi di Jakarta Bikin Heboh Twitter
Kisah Penumpang Lion Air Tidur di Landasan