TEMPO.CO, Jakarta - Menghilangnya 250 batang dinamit di Jawa Barat pada Juni kemarin menjadi perhatian khusus Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Deputi Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal Agus Surya Bhakti berharap dinamit yang hilang tidak berada di tangan kelompok teroris.
"Walau sebenarnya dinamit itu perlu gunakan detonator khusus, tapi kami tetap waspada bahayanya," kata Agus saat ditemui wartawan di kator BNPT, Jakarta, Kamis, 5 September 2013.
Untuk meminimalisir penggunaan dinamit yang hilang itu, Agus mengimbau Kepolisian RI untuk mengawasi ketat produksi, distribusi, hingga penggunaan detonator. Agus ingin Polri mempersulit masyarakat awam hingga kelompok teroris memperoleh detonator dinamit. "Kalau mereka sampai dapat detonator 'kan' jadi barang itu (dinamit aktif)."
Agus juga meminta polisi memperketat perizinan penggunaan detonator oleh beberapa perusahaan tambang. Sejumlah perusahaan tambang sengaja menggunakan dinamit dan detonator untuk meledakkan bebatuan keras. Agus khawatir jika perizinan lemah, resiko bocornya penggunaan detonator semakin besar.
Selain itu, suami artis Bella Saphira ini mengkhawatirkan upaya kelompok teroris untuk membuat sendiri detonator dinamit. Meski pun tak semua dinamit bisa diaktifkan dengan detonator sederhana buatan tangan. "Kami masih bersyukur itu (tidak semua dinamit bisa diledakkan dengan detonator sederhana)," kata dia.
Dalam kasus ini, setidaknya Polda Jawa Barat telah memeriksa 15 orang saksi. Hilangnya ratusan batang dinamit itu terjadi ketika armada truk pengangkut 10 ribu batang dinamit produksi PT Multi Nitrotama Kimia bertolak dari gudang di Kalijati, Kabupaten Subang, 26 Juni 2013. Tujuannya adalah gudang konsumen bahan peledak PT Batu Sarana Persada di Cigudeg, Kabupaten Bogor.
INDRA WIJAYA
Topik Terhangat
Delay Lion Air | Jalan Soeharto | Siapa Sengman | Polwan Jelita | Tes Penerimaan CPNS
Berita Terpopuler
Istri Jaksa Pamer Pistol Juga Kerap Berulah
Jaksa MP 'Pamer' Pistol Pernah Tangani Buruh Panci
Jaksa Pamer Pistol Diperiksa Pengawas Kejagung
Jatah BLSM Diambil Orang, Kakek Ini Meninggal
2 Polisi Bernama Agus, Selamatkan Nyawa Warga