TEMPO.CO, Bima - Para penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, yang mendatangi Kantor Pos Indonesia tak hanya berasal dari kalangan yang memang membutuhkan bantuan.
Dari pantauan Tempo pada Rabu, 3 September 2013, ada pengantre penerima BLSM yang tengah bermain ponsel pintarnya, BlackBerry, selama mengantre. Ia datang ke Kantor Pos pun dengan mengendarai mobil.
"Kami menyewa mobil, Pak, karena tempat tinggal kami jauh," kata Burhan, warga Kecamatan Asakota. Burhan terlihat menelpon saudaranya dengan ponsel cerdasnya. Ia bahkan asyik berfoto dengan BlackBerry-nya.
Burhan mengaku baru pulang dari Malaysia. Saat pulang, ia mendapati namanya termasuk yang dipanggil agar datang ke Kantor Pos guna menerima bantuan tersebut.
Sejumlah ketua RT yang mengirimkan undangan mengakui ada banyak kesalahan data mengenai masyarakat mana saja yang berhak menerima bantuan. Ketua RT 10 Kelurahan Nae Kota Bima, A. Gani Arsyad, misalnya, mengakui ada beberapa warga masyarakat yang seharusnya tidak berhak menerima BLSM.
"Data dari BPS itu data lima tahun lalu. Sebenarnya kalau bisa, kami mau data ulang. Tapi tidak bisa karena memang sudah ada datanya," kata Gani kepada Tempo, Rabu, 3 September 2013.
Penerima BLSM di Kota Bima terdata sebanyak 39.024. Kecamatan Asakota menjadi wilayah yang tertinggi jumlah penerimanya, yakni 9.326.
Kepala Kantor Pos Indonesia Cabang Bima, Sulaiman Amin, mengatakan beberapa orang ditunda pencairannya karena kurang melengkapi persyaratan sebagai penerima BLSM. "Tapi ada juga para penerima itu dalam kategori kaya," ucapnya.