TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Assegaf, pengacara Luthfi Hasan Ishaaq, menyatakan belum mengetahui identitas sejumlah orang yang mencuat dalam percakapan telepon kliennya. Ia baru mengetahui nama-nama, yang salah satunya disebut Bunda Putri, setelah percakapan telepon dibuka di pengadilan.
"Selama berinteraksi sama dia, kami belum pernah dengar nama-nama itu," ujar Assegaf saat bertandang ke Komisi Pemberantasan Korupsi untuk meminta izin jenguk kliennya, Senin, 2 September 2013.
Rekaman pembicaraan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan dengan seseorang yang disebutnya sebagai "Bunda Putri" diputar dalam persidangan Ahmad Fathanah. Dalam rekaman itu, Luthfi menyebut Bunda Putri sebagai orang yang sanggup mempengaruhi para pembuat kebijakan di negeri ini.
Dalam percakapan yang disadap Komisi Pemberantasan Korupsi pada 28 Januari 2013 sekitar pukul 11.00 itu, Luthfi bicara panjang-lebar dengan "Bunda Putri" soal penempatan orang-orang tertentu dalam pemerintahan dan pertemuan dengan orang-orang penting, seperti "Mas Bud" dan "Dipo".
Ridwan Hakim, anak Hilmi Aminuddin, Ketua Majelis Syuro PKS, dalam persidangan menyatakan tidak tahu nama lengkap "Bunda Putri". Dia hanya tahu nama sapaan perempuan itu, yakni "Bunda Putri". Menurut Ridwan, perempuan itu seorang pengusaha yang punya perkebunan di Kalimantan. Dia mengenalnya sejak tiga tahun lalu.
Assegaf mengatakan nama-nama itu juga tidak tertera dalam dokumen pemeriksaan Luthfi yang diserahkan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi kepadanya. Ia pun berharap Luthfi bisa mengungkapkannya kepada pengacara agar siap pada saat pembelaan. "Saya katakan, ini suatu surprise baru buat kami," ujar dia.
TRI SUHARMAN
Terpopuler:
Garuda Rugi Rp 116 Miliar
Relokasi Blok G Cepat, Jokowi Tungguin Tukang Cat
Disebut Terkait Impor Sapi, Dipo Alam Berkelit
Sengman Pernah Hadir ke Wisuda Anak SBY?
Jenderal Moeldoko: Dulu Saya Tak Tahu Gratifikasi
Perwira Polwan Yakin Briptu Rani Hanya Oknum