TEMPO.CO, Surabaya - Direktur Lembaga Survei Proximity, Whima Edi Nugroho, menuturkan tingkat partisipasi pemilih dalam ajang pilgub Jawa Timur 2013 mengalami kenaikan dibandingkan pilgub Jatim 2008.
Hasil sementara survei di 322 TPS dari 400 TPS sample -- atau setara 86.940 dari 175 ribu suara sample-- menunjukkan tingkat partisipasi pemilih pilgub Jatim 2013 sebesar 63,38 persen. Ini naik ketimbang tingkat partisipasi pemilih Pilgub sebelumnya pada 2008 sebesar 58 persen.
"Berarti kesadaran politik meningkat atau bisa jadi karena ada calon yang menarik dan faktor lainnya," kata Whima di Surabaya, Kamis 29 Agustus 2013.
Naiknya tingkat partisipasi pemilih ini jelas akan mereduksi angka golput. Pada pilgub Jatim 2008, angka golput sebanyak 46 persen dari total pemilih yang mencapai 29 juta. Meski begitu, Whima memprediksi partisipasi pemilih tidak akan lebih dari 60 persen.
Selain itu, ia melihat mesin politik setiap pasangan calon bekerja optimal meyakinkan masyarakat untuk memilihnya.
Whima menilai turunnya suara Khofifah dibandingkan pilgub Jatim 2008 karena pemilih semakin rasional dan tertarik pada sosok Soekarwo. Selama lima tahun belakangan, menurut Whima, Khofifah tidak melakukan pergerakan yang signifikan.
DIANANTA P. SUMEDI
Berita Terpopuler:
Dipimpin Lurah Susan, Warga Lenteng Tak Ambil Pusing
8 dari 10 Analis Jagokan Jokowi Jadi Presiden
Foto Mesra, Bella dan Sang Jenderal Beredar Luas
Bella Saphira-Agus Surya Bakti Nikah Jumat Besok
Mahfud Md. Tolak Ikut Konvensi Demokrat