Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kubu PB XIII Dituding Libatkan Warga dalam Konflik

image-gnews
Warga berebut menyalami Raja Keraton Surakarta SISKS Paku Buwono XIIISISKS Paku Buwono XIII usai berlangsungnya acara halalbihalal dengan warga Baluwarti di Dalem Purwodiningratan, Keraton Solo, Kamis (29/8) malam. TEMPO/Andry Prasetyo
Warga berebut menyalami Raja Keraton Surakarta SISKS Paku Buwono XIIISISKS Paku Buwono XIII usai berlangsungnya acara halalbihalal dengan warga Baluwarti di Dalem Purwodiningratan, Keraton Solo, Kamis (29/8) malam. TEMPO/Andry Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta -Dewan adat Keraton Kasunanan Surakarta menuding kubu Paku Buwana (PB) XIII berupaya memperluas konflik internal keluarga keraton. Tudingan tersebut dilancarkan menanggapi adanya pertemuan antara kubu PB XIII dengan warga Baluwarti.

Pertemuan tersebut digelar di nDalem Purwodiningrat pada Kamis malam 29 Agustus 2013. PB XIII juga ikut hadir dalam pertemuan dengan ratusan warga yang tinggal di sekitar keraton. 

Salah satu perwakilan kubu dewan adat, KP Eddy Wirabhumi mengatakan bahwa dewan adat sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan pertemuan itu. "Kami menganggap bahwa silaturahmi itu kegiatan yang baik. apalagi, selama ini warga Baluwarti memang jarang bisa bertemu dengan raja,”katanya, Jumat 30 Agustus 2013.

Hanya saja, pihaknya menyesalkan adanya upaya-upaya penggalangan dukungan dalam pertemuan itu. "Yang saya tahu ada kabar seperti itu," katanya. Dia menuding kubu PB XIII berupaya memprovokasi warga agar ikut terlibat dalam konflik tersebut.

Wirabhumi mengingatkan bahwa kedua kubu dalam keraton sudah menyanggupi beberapa kesepakatan untuk menjaga kondusifitas. "Kedua belah pihak sudah sepakat untuk cooling down," katanya. Suami dari GKR Koes Moertiyah itu menganggap bahwa pertemuan itu memperkeruh suasana.

Menurut Wirabhumi, konflik yang terjadi di dalam keraton merupakan konflik internal. "Konflik ini merupakan masalah keluarga," katanya. Dia berharap pihak-pihak dari luar, termasuk warga Baluwarti tidak dilibatkan dalam konflik.

Kubu dewan adat sendiri juga sempat melibatkan perguruan silat dari luar untuk mengamankan keraton. "Kami akhirnya memulangkan mereka agar suasana lebih kondusif," katanya. Pertemuan antara kubu PB XIII dengan warga Baluwarti menurutnya sangat berkebalikan dengan upaya yang telah dilakukan oleh dewan adat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan dari kubu PB XIII, Tedjowulan mengatakan bahwa pertemuan tersebut hanya silaturahmi biasa. "Pertemuan ini menjadi pengganti acara halalbihalal yang batal terselenggara pada awal pekan kemarin," katanya. Kegiatan itu juga menjadi ajang penyerapan aspirasi warga yang tinggal di sekitar keraton.

Hanya saja, dalam pertemuan tersebut Tedjowulan berkali-kali mengingatkan warga bahwa PB XIII merupakan penguasa yang sah dalam keraton. Dia juga mengatakan bahwa lembaga dewan adat tidak dikenal dalam sistem kelembagaan dalam keraton.

Dia juga meminta agar masyarakat waspada terhadap kemungkinan kehadiran pihak luar yang ikut campur dalam urusan keraton. Menurut Tedjowulan, warga Baluwarti merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keraton. Dia juga menyatakan terima kasihnya kepada warga yang sudah ikut peduli dengan nasib PB XIII yang pada saat konflik terkunci di dalam keraton.

Salah satu warga, Hartono mengatakan bahwa warga Baluwarti bersedia untuk ikut menjaga keamanan di sekitar lingkungan keraton. Menurutnya, warga cukup resah dengan kehadiran para pendekar silat yang didatangkan oleh dewan adat. Apalagi, warga juga ikut diusir saat hendak menghadiri halalbihalal yang diselenggarakan oleh PB XIII.

"Hal itu yang membuat kami tersinggung," katanya. Apalagi, pengusiran tersebut disertai dengan makian yang menurutnya sangat tidak pantas. Hal itu yang memicu warga kemudian bersatu untuk mengusir para pesilat tersebut dari lingkungan keraton.

AHMAD RAFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

27 Desember 2022

Putra Mahkota Keraton Surakarta, KGPH Purboyo memberikan tanggapan terkait permasalahan yang terjadi di Keraton Surakarta, Jumat, 23 Desember 2022 malam. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

Sejarah awal konflik internal Keraton Surakarta akibat perebutan tahta raja antara Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi dan KGPH Tedjowulan sepeninggal Raja Paku Buwono XII pada 12 Juni 2004.


Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

25 Desember 2022

Kapolresta Solo Komisaris Besar Polisi Iwan Saktiadi memberikan klarifikasi perihal penodongan senjata terhadap cucu Raja Keraton Surakarta saat keributan di lingkungan Keraton Jumat, 23 Desember 2022 malam lalu. Foto diambil Ahad, 25 Desember 2022.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

Kapolresta Solo membantah kabar adanya penodongan senjata oleh anggota Polri dalam peristiwa keributan yang terjadi di Keraton Surakarta.


Pengakuan Gusti Moeng Usai Sebelumnya Terkunci di Keraton Surakarta

14 Februari 2021

Gusti Moeng saat memberikan keterangan kepada wartawan usai berhasil keluar dari dalam Keraton. ANTARA/Aris Wasita
Pengakuan Gusti Moeng Usai Sebelumnya Terkunci di Keraton Surakarta

Gusti Moeng berhasil keluar pada Sabtu 13 Februari 2021 siang, pascaterkunci di dalam Keraton Surakarta sejak Kamis lalu.


Berdamai dengan PB XIII, Lembaga Dewan Adat Keraton Solo Bubar

24 Juni 2017

Anggota dewan adat Keraton Surakarta Hadiningrat, KGPH Puger (berdiri) memberi sambutan di depan kerabat dan abdi dalam acara Wilujengan Pikukuhan Wakil Dalem SISKS Paku Buwana XII di Sasana Andrawina keraton Kasunanan Surakarta, Solo, Jawa Tengah, 8 April 2015. TEMPO/Bram Selo Agung
Berdamai dengan PB XIII, Lembaga Dewan Adat Keraton Solo Bubar

Paku Buwana XIII sempat menggelar perjanjian dengan adik-adiknya yang tergabung dalam lembaga dewan adat Keraton Surakarta.


Paku Buwana XIII Berdamai dengan Adik-adiknya

24 Juni 2017

KGPH Dipokusumo (kiri),Paku Buwana XIII Hangabehi (tengah) dan Panembahan Tedjowulan (kanan) berdiri di depan Keraton Kasunanan Surakarta lantaran tidak diijinkan masuk oleh kerabat keraton yang lain. Tempo/AHMAD RAFIQ
Paku Buwana XIII Berdamai dengan Adik-adiknya

Raja Keraton Surakarta Paku Buwana (PB) XIII menggelar pertemuan kesepakatan damai dengan adik-adiknya, Sabtu dinihari 24 Juni 2017.


Hadiri HUT Jumenengan PB XIII, Bupati Siak Dapat Gelar Kehormatan  

24 April 2017

Penari mementaskan tarian sakral Bedhaya Ketawang di hadapan Paku Buwana XIII di Keraton Kasunanan Surakarta, 22 April 2017. Tarian itu merupakan bagian upacara adat memperingati ulang tahun bertahtanya raja. TEMPO/Ahmad Rafiq
Hadiri HUT Jumenengan PB XIII, Bupati Siak Dapat Gelar Kehormatan  

Bupati Siak mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Drs H Syamsuar Darmodipuro yang diberikan oleh Paku Buwana XIII.


Konflik Keraton Solo, Tjahjo: Pemerintah Menyerahkan ke PB XIII

22 April 2017

Petugas kepolisian melakukan penjagaan saat berlangsung proses mediasi penyelesaian konflik internal antara Lembaga Dewan Adat dan pihak Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII, di Keraton Kasunanan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2017). Mediasi dilakukan sebagai upaya penyelesaian konflik internal. ANTARA
Konflik Keraton Solo, Tjahjo: Pemerintah Menyerahkan ke PB XIII

Soal konflik keluarga keraton Lembaga Dewan Adat dengan Tim Lima bentukan PB XIII Mendagri mengatakan pemerintah sudah menyerahkan ke Sinuhun PB XIII.


Jumenengan Keraton Solo, Mendagri:Bisa Dongkrak Pariwisata Jateng

22 April 2017

Penari mementaskan tarian sakral Bedhaya Ketawang di hadapan Paku Buwana XIII di Keraton Kasunanan Surakarta, 22 April 2017. Tarian itu merupakan bagian upacara adat memperingati ulang tahun bertahtanya raja. TEMPO/Ahmad Rafiq
Jumenengan Keraton Solo, Mendagri:Bisa Dongkrak Pariwisata Jateng

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan prosesi adat Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII keraton Solo dapat mengangkat pariwisata Jawa Tengah.


Tingalan Jumenengan Lancar, Sinyal Konflik Keraton Solo Mereda?

22 April 2017

Arak-arakan kirab Tingalan Jumenengan memadati jalan Alun-alun Utara menuju Gladak, Solo, Minggu (17/6). TEMPO/Andry Prasetyo.
Tingalan Jumenengan Lancar, Sinyal Konflik Keraton Solo Mereda?

Panitia Tingalan Jumenengan mengatakan kedatangan Lembaga Dewan Adat menunjukkan proses rekonsiliasi konflik Keraton Solo mengarah ke positif.


Keraton Solo Gelar Tingalan Jumenengan PB XIII di Tengah Konflik

22 April 2017

Sejumlah pasukan Keraton Kasunan Surakarta mengikuti kirab budaya menyambut munas Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) melintas di Jalan Slamet Riyadi, Solo. TEMPOAndry Prasetyo
Keraton Solo Gelar Tingalan Jumenengan PB XIII di Tengah Konflik

Wali Kota Surakarta FX HAdi Rudyatmo mengatakan persiapan pelaksanaan upacara adat Tingalan Jumenengan di Keraton Kasunanan Surakarta siap.