TEMPO.CO, Mojokerto - Kubu pendukung calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tetap membuka peluang untuk menggugat hasil pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur jika penghitungan suara secara manual sudah tuntas dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum.
"Kami akan dengarkan laporan saksi di TPS sebagai bahan apakah patut digugat atau tidak," ujar tokoh Nahdlatul Ulama pendukung Khofifah, KH Salahudin Wahid, saat dihubungi, Kamis, 29 Agustus 2013. Menurut tokoh yang akrab dipanggil Gus Solah ini, potensi kecurangan pasti ada.
Menanggapi hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, menurut Gus Solah, peluang Khofifah memang cukup berat karena selisih sekitar 10 persen dengan inkumben, Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa). Selisih 10 persen itu, menurut dia, cukup berat jika dikaitkan dengan peluang gugatan hukum. "Kalau selisihnya kecil dan dapat mengubah suara, peluang gugatan semakin besar," ujar Gus Sholah.
Meski selisih 10 persen menurut hitung cepat, pihaknya masih optimistis bisa berubah bila seluruh suara selesai direkapitulasi. "Real count internal Partai Kebangkitan Bangsa (yang menyebutkan Khofifah unggul) juga patut dipertimbangkan," kata pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, ini.
ISHOMUDDIN
Berita Terpopuler:
Video Roy Suryo Salah Syair Indonesia Raya
Dipimpin Lurah Susan, Warga Lenteng Tak Ambil Pusing
Sampah Sisa Resepsi Atiqah-Rio Jadi Perbincangan
Tolak Demo, Tokoh Masyarakat Dukung Lurah Susan
Jusuf Kalla Tolak Undangan Konvensi Demokrat