TEMPO.CO, Banjar - Hasil survei Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI), menyatakan sebanyak 40 persen publik pemilih di Kota Banjar, Jawa Barat, menganggap wajar adanya money politic. Survei ini sudah dilakukan selama tiga kali di kota ini.
"Setiap survei yang dilakukan, sebagian publik menganggap money politic wajar dilakukan," kata Director Executive Citra Komunikasi LSI, Toto Izul Fatah usai konfrensi pers hasil quick count pilkada Banjar, Rabu 28 Agustus 2013.
Anggapan wajar money politic, menurut Toto dapat disimpulkan bahwa masyarakat suka dengan praktik tersebut. "Fenomena ini seperti gunung es, semakin lama akan semakin membesar," ujarnya.
Adanya survei pemilih menganggap wajar money politic, menurut Toto, bisa menjadi kabar gembira bagi calon kuat yang mempunyai dana besar. Yang terpenting bagi calon berduit itu, kata dia, bagaimana kemampuan calon dalam mendistribusikan sejumlah uang kepada pemilih yang menyukai atau menganggap wajar money politic.
"Hal ini bisa membawa pengaruh besar terhadap elektabilitas calon yang bersangkutan," jelas dia.
Sebelumnya, lembaga survei Citra Komunikasi LSI telah melakukan quick count pilkada Banjar. Hasilnya, calon wali kota nomor urut empat, Ade Uu Sukaesih-Darmadji, mendapat suara sementara terbanyak. Pasangan ini mendapat suara 67,48 persen.
Sementara pasangan nomor urut satu Maman Suryaman-Wawan Ruswandi mendapat 17,6 persen; pasangan kedua Ijun Junasah-M Soddiq mendapat 1,83 persen; pasangan ketiga M Rusli-Wawan Gunawan mendapat 4,27 persen; pasangan keempat Ade-Darmadji 67,48 persen; pasangan kelima Akhmad Dimyati-Muin Abdurrohim mendapat 8,82 persen. "Data yang masuk sudah full 100 persen," kata dia.
CANDRA NUGRAHA