TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI, Brigadir Jenderal Boy Rafli memaparkan, Imam Syafei adalah teroris muda rekrutan kelompok Sigit Indrajit cs yang berperan sebagai perakit bom untuk kantor Kedutaan Besar Myanmar. Imam juga sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang atau buron sejak penangkapan
"Target rekrutmen memang anak muda, usia itu adalah saat mereka masih mencari jati diri. Jadi mudah tertarik dengan suatu ideologi atau misi, meski salah," kata Boy Rafli saat ditemui di Mabes Polri, Ahad, 18 Agustus 2013.
Imam ditangkap Detasemen Khusus Antiteror 88 Mabes Polri pada 17 Agustus 2013 pukul 09.35 WIB di Jalan Raya Kemranjen, Kebarongan, Bamyumas, Jawa Tengah. (Baca:Terduga Teroris Asal Banyumas Terpengaruh Baasyir)
Penangkapan pemuda kelahiran Banyumas tahun 1992 ini adalah pengembangan penangkapan dua anggota kelompok Sigit yaitu Syaiful Sa'bani dan Bayu Dwi Ardianto di Yogyakarta. "Kita sangat berharap anak muda tidak salah mengikuti ideologi," kata Boy.
Imam sendiri hanya lulusan sekolah menengah pertama. Di dalam kelompok Sigit, ia turut bersama Sigit, Rohadi, Ovie, dan Syaiful dalam pelatihan militer atau I'dad di kawasan Gunung Salak, Jawa Barat pada Januari 2013.
Imam juga salah satu anggota yang aktif dilatih Sepriano alias Mambo dalam mempersiapkan dan merakit bom. Di bawah koordinasi dan pimpinan Rohadi, Imam juga tercatat sebagai pelaku yang aktif mengumpulkan dana untul halaqoh. "Ia sudah jadi tersangka, sekarang sudah dibawa ke Jakarta untuk diperiksa," kata Boy.
Pengungkapan jaringan baru ini berawal dari penangkapan Ovie dan Asep saat hendak meletakan bom di depan kantor Kedutaan Besar Myanmar pada 25 Mei lalu. Densus menangkap Ovie saat sedang berboncengan motor di kawasan Bendungan Hilir.
Penangkapan berlanjut pada penggrebekan kamar kost Ovie di Jalan Bangka, Mampang dengan ditemukannya sejumlah bom bentuk pipa.
FRANSISCO ROSARIANS
Topik Terhangat:
Suap SKK Migas| Penembakan Polis| Sisca Yofie |Konvensi Partai Demokrat| Rusuh Mesir
Berita Terpopuler:
Ada 4 Polisi, Kenapa Bripka Maulana yang Ditembak?
Pengemudi Honda Jazz di Depok Masih Bungkam
BPK Temukan Cost Recovery Ilegal Rp 2,25 Triliun
Begini Cara Penembak Polisi Rampas Motor Satpam
Ini Ciri Penembak Polisi di Pondok Aren