Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Acara Halal Bi Halal Sultan HB X Sepi

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Warga mengantre bersalaman dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X (kiri) di Kepatihan Yogyakarta, (12/8). Warga Yogyakarta mengantre untuk bersalaman dengan Sri Sultan dalam rangka silahturahmi Hari Raya Idul Fitri. ANTARA FOTO/Regina Safri
Warga mengantre bersalaman dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X (kiri) di Kepatihan Yogyakarta, (12/8). Warga Yogyakarta mengantre untuk bersalaman dengan Sri Sultan dalam rangka silahturahmi Hari Raya Idul Fitri. ANTARA FOTO/Regina Safri
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketika acara halal bi halal dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X untuk pertama kali dikembalikan dari Kraton ke kantor Gubernur Kepatihan, acara yang berlangsung Senin 12 Agustus 2013 ini justru sepi. Acara utama berupa berjabat tangan antara Sultan didampingi istrinya Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX dengan masyarakat umum usai sebelum waktunya.

Acara ini dijadwalkan pukul 09.00-12.00, ternyata selesai pada pukul 10.30. Akibatnya, warga yang datang setelah itu tak bertemu Sultan. "Padahal tahun-tahun sebelumnya sampai ada yang pingsan antre salaman dengan Sultan," kata Rukinah, warga desa Patalan, Bantul. Selama dua tahun sebelumnya acara ini berlangsung di Pagelaran, Keraton Yogyakarta, saat suhu politik memanas antara pemerintah pusat dengan Sultan soal jabatan gubernur DIY.

Jumlah warga yang datang meleset dari perkiraan sebelumnya: 3000 orang. Padahal disiapkan makanan 4 ribu porsi berupa soto, bakso, nasi liwet, aneka jenang, juga makanan kudapan. Berdasarkan pantauan Tempo hanya sekitar 1000 orang yang datang, berupa pegawai Kantor Gubernur, masyarakat umum, dan kelompok pendukung Sultan: Sekretariat Bersama dan Paksi Katon. "Mungkin masyarakat masih banyak yang mudik," kata Kepala Humas Sekretariat Daerah DIY Iswanto.

Acara diawali tabuhan gending Raja Manggala mengiringi kedatangan Sultan dari Gedung Wilis ke bangsal. Hemas yang mengenakan kebaya batik berdiri diapit Sultan dan PA IX yang juga mengenakan batik. Mereka menyalami warga yang antre hingga gerbang pintu masuk. Pada pukul 10.00, Sultan istirahat sekitar 15 menit.

Salah satu warga adalah bekas Komandan Korem 072 Yogyakarta Mayor Jenderal TNI Suwarno. Bekas Panglima Kodam V/Brawijaya ini baru kali pertama hadir meski menetap di Sleman. Sudarmadi, 66 tahun, yang mengaku adik kelas Sultan di SMA 6 Yogyakarta angkatan 1967,  juga menyatakan baru kali pertama hadir. "Waktu salaman, saya bilang adik kelas Sultan. Beliau bilang ooooo, sambil menyalami saya erat," kata Sudarmadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

PITO AGUSTIN RUDIANA


Topik Terhangat:
Arus Balik Lebaran
| Ahok vs Lulung | Sisca Yofie | Penembakan Polisi | Bom Vihara Ekayana

Berita Terpopuler:
Kisah Pembunuhan Sisca Yofie Versi Pelaku

Haji Lulung Tak Mau Lagi Diadu dengan Ahok

Ayah Pembunuh Sisca Yofie Menyesal dan Malu

Eggi Sudjana Mengeluh Jarang Diwawancara Wartawan

Ini Kejanggalan Pengakuan Pembunuh Sisca Yofie 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

15 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

20 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

24 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.


Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

6 Desember 2023

Kawasan Tebing Breksi, Sleman, jadi andalan destinasi wisata akhir pekan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

Puncak kunjungan wisatawan di destinasi wisata Yogyakarta setiap tahunnya terjadi pada Juni, Juli, dan Desember.


Jurus Yogyakarta Jaga Kenyamanan Jelang Masa Kampanye

21 November 2023

Kirab budaya pemilu damai di Yogyakarta melintasi Jalan Malioboro Selasa (21/11). (Dok. Istimewa)
Jurus Yogyakarta Jaga Kenyamanan Jelang Masa Kampanye

Keamanan dan kenyamanan di Yogyakarta jadi investasi karena tanpa itu, dua sumber kehidupan yakni pariwisata dan pendidikan akan terpengaruh.