TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Ali Masykur Musa, mengatakan persoalan yang paling terang benderang dalam proyek pemeliharaan dan perbaikan jalur Pantura adalah seputar manajemen waktu dan kualitas jalan. "Kesannya karena dikejar Idul Fitri cenderung mengesampingkan kualitas," kata Ali kepada Tempo, Ahad, 4 Agustus 2013.
BPK tengah menggelar pemeriksaan khusus untuk proyek pemeliharaan dan perbaikan jalur Pantura. Saat ini, kata Ali, tim pemeriksa BPK masih turun ke lapangan untuk mengumpulkan data. "Sebagai bagian dari mencocokkan antara perencanaan pemeliharaan jalur Pantura dan realisasi," ucapnya.
Selain melihat kesiapan jalur Pantura, Ali menambahkan, dirinya meminta tim untuk menghitung frekuensi dan intensitas kendaraan yang melalui jalur tersebut. Dengan demikian, hasil pemeriksaan lebih lengkap.
Ali menduga hasil pemeriksaan BPK kali ini tak akan jauh berbeda dengan hasil pemeriksaan terdahulu. Pada 2010, BPK melakukan pemeriksaan serupa. Kondisinya sama, pengerjaan dilakukan mendekati Idul Fitri. Adapun tiga temuan utama ketika itu yakni kekurangan volume akibat kontraktor mengurangi spesifikasi, pelapisan dan batu-batuan untuk rekonstruksi, pengerjaan proyek dilakukan mepet, tak sesuai kontrak, dan kemahalan harga. "Tinggal perhitungan volume dan nilainya," kata dia.
Menurut Ali, pasca-audit 2010, pemeliharaan dan perbaikan jalur Pantura tetap berlangsung mendekati Idul Fitri dengan dana yang semakin besar. Atas dasar itulah, BPK kembali melakukan audit untuk jalur Pantura. "2011 dan 2012 kami konsentrasi pada sumber daya air, seperti rehabilitasi waduk, sanitasi, sungai. Tahun ini kami kembali fokus pada infrastruktur jalan," katanya.
MARTHA THERTINA
Berita Terpopuler:
Prabowo Salip Jokowi di Survei, Apa yang Terjadi?
Polisi Akan Sita Aset Hercules
Real Madrid Gaet Bocah Ajaib Asal Amerika Serikat
Masjid Boleh Dijadikan Tempat Resepsi, Asal...
Sesumbar, Vanny Rossyane Didukung Denny Indrayana