TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksektutif Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia (Aspidi), Thomas Sembiring, menyebut Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia sekaligus Komisaris Utama PT Radina Bio Adicita Elda Devianne Adiningrat sebagai makelar. Soalnya, kata dia, Elda berupaya mengurus penambahan kuota impor daging sapi, padahal dia bukan pengusaha daging.
"Dia bukan importir, bukan apa, saya berasumsi dia makelar," kata Thomas saat bersaksi untuk terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 29 Juli 2013. Luthfi, bekas Presiden PKS, didakwa menerima suap Rp 1,3 miliar karena mengurus penambahan kuota daging impor. (Baca: Suap Daging PKS, Sandi 'M-1' untuk Menteri Suswono)
Menurut Thomas, Elda tiba-tiba meneleponnya. Padahal dia mengkalim bahwa mereka tak memiliki hubungan apa pun. Dalam percakapan tersebut, Elda mengatakan akan mendapatkan penambahan kuota 10 ribu ton untuk 2013. Padahal, menurut dia, Kementerian Pertanian telah menetapkan kuota sebanyak 16 ribu ton. Sehingga, menurut dia, tak mungkin Elda akan mendapatkan penambahan kuota tersebut.
Namun hal ini dipertanyakan hakim. Sebab, dari rekaman percakapan yang diputarkan jaksa KPK, mereka tampak akrab. "Saudara bilang tidak mengenal Elda, tapi dalam rekaman kalian berbicara lama dan akrab," tanya hakim Made Hendra.
Thomas berdalih, dia memang selalu demikian. "Kalau ada orang yang telepon saya, yang dia kenalkan saya, pasti berbicara lama," ujarnya.
Dia pun beralasan tak melakukan tindak lanjut dari perbincangannya dengan Elda, dan hanya ingin menguji kemampuannya untuk mendapatkan izin kuota. "Karena saya tak percaya dia mampu mengurus," katanya.
Dalam dakwaan Luthfi Hasan, Elda memang berupaya mendapatkan penambahan kuota impor daging untuk PT Indoguna Utama. Tak hanya mengirimkan permohonan pada Kementerian Pertanian, dia juga memperkenalkan Direktur Utama Indoguna, Maria Elizabeth Liman, kepada orang dekat Luthfi, Ahmad Fathanah. Dalam kasus lain, Kejaksaan Agung menetapkan Elda menjadi tersangka dalam kasus kredit BJB.
Dari Fathanah-lah, Elizabeth berkenalan dengan Luthfi. Dia meminta Luthfi melobi Menteri Pertanian Suswono agar perusahaannya mendapat penambahan kuota. Fathanah pula yang menjadi perantara suap dari Elizabetht ke Luthfi. Luthfi dan Fathanah juga didakwa melakukan pencucian uang. (Baca: Misteri 'Engkong' dalam Kasus Suap Impor Daging)
NUR ALFIYAH
Topik Terpanas:
Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Hormon Daging Impor | Bursa Capres 2014
Berita Terpopuler:
Jokowi Blusukan: `Pemerintah Kebobolan`
Dipaksa Minta Maaf, Ahok Telpon Haji Lulung
Dahlan Iskan Bakal Calon Presiden dari Demokrat
Pengacara Mario: KPK Jangan Umbar Wacana
Jokowi Ikut Konvensi? Demokrat: Tidak Ingat