TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Indoguna Maria Elizabeth Liman, tersangka penyuap kepada terdakwa kasus suap kuota impor sapi Ahmad Fathanah, meminta dikonfrontasi dengan Elda Devianne Adiningrat. Permintaan tersebut disampaikan Elizabeth ketika menjadi saksi dalam persidangan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin sore, 29 Juli 2013.
Permintaan itu berawal ketika jaksa penuntut umum memutarkan rekaman perbincangan antara Elizabeth dengan Elda. Pengakuan Elizabeth yang memberikan Rp 300 juta kepada Elda sebagai uang bensin mengurus kuota, diragukan oleh majelis hakim. Pasalnya, uang dari Elizabeth itu diduga dipakai Elda untuk membiayai proyek pembangkit listrik tenaga surya. “Saya minta dikonfrontir dengan Elda. Jadi Bapak bisa melihat siapa, itu siapa,” kata Elizabeth.
Konfrontasi juga untuk memperjelas pemberian uang Rp 1 miliar dari Elizabeth untuk mitra makelar Elda, yang juga kolega Luthfi, Fathanah. Hakim Gusrizal Lubis, yang mengetuai sidang majelis, menduga Elizabeth berniat melakukan suap agar mendapat tambahan kuota impor daging sapi. Meski diberikan kepada Fathanah, majelis hakim menilai uang tersebut kemudian diserahkan pada Luthfi karena akan digunakan untuk acara PKS.
Namun, Elizabeth menolak anggapan hakim. “Fathanah yang minta safari dakwah. Saya kasih ke Fathanah, itu untuk safari dakwah dan kemanusiaan. Itu biasa, Pak,” kata Elizabeth. Elizabeth hadir dalam persidangan sebagai saksi oleh jaksa, bersama delapan saksi lainnya, antara lain Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Syukur Iwantoro, dan pegawai di Kementerian Pertanian Ewin Sjuib, serta Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Suharyono.
Dalam kasus suap kuota impor daging ini, nama Luthfi terseret lantaran diduga menerima uang Rp 1,3 miliar dari perusahaan milik Elizabeth, PT Indoguna Utama. Uang itu sebagai imbalan atas penambahan kuota impor daging sapi sebesar 8.000 ton. Fathanah dan Elda ditengarai menjadi makelar penghubung PT Indoguna Utama dengan Luthfi, yang dianggap memiliki kedekatan dengan Menteri Pertanian, Suswono, yang juga kader PKS.
DIAN KURNIATI