TEMPO.CO, Surabaya - Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan pemerintah akan melaksanakan program bedah rumah di Madura, Jawa Timur. Kementerian masih melakukan inventarisasi rumah-rumah yang menjadi sasaran program tersebut.
"Bedah rumah untuk dua kecamatan di Sampang. Nilainya belum tahu karena inventarisasi rumahnya masih belum selesai," kata dia di Surabaya, Selasa malam, 23 Juli 2013.
Menurut Djan, saat ini sudah dua desa yang selesai diinventarisasi, yakni sebanyak 397 unit rumah. Rumah-rumah miskin itu nantinya akan direhabilitasi menjadi lebih layak huni.
Djan mengatakan akan ada prioritas ring satu, ring dua, dan ring tiga dalam program bedah rumah ini. Adapun prioritas utamanya adalah rumah-rumah miskin di pedesaan. Pondok pesantren, kata Djan, diminta untuk melakukan pembinaan kepada warga yang rumahnya telah diperbaiki. "Jangan setelah itu malah ditinggal," kata politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Selain bedah rumah, pemerintah juga berencana membangun rumah susun untuk santri. "Sudah ada beberapa pesantren yang mendapatkan program itu," katanya. Program itu, menurut Djan, seiring dengan keinginan pemerintah untuk membangun Madura lebih baik dari sebelumnya. "Namun memang harus ada gongnya. Gongnya, ya, gubernur," katanya.
Hanya, ada satu syarat bagi pelaksanaan proyek ini. Djan menekankan, program itu hanya bisa terwujud bila konflik horizontal di Sampang--khususnya antara warga Kecamatan Omben dan penganut Syiah--bisa diakhiri. Pemerintah, kata Djan, bisa membatalkan program bedah rumah bila konflik tersebut berlarut-larut. "Diharapkan segera ada penyelesaian, jangan terlalu lama," kata Djan.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Terpopuler:
Ribut PKL Tanah Abang, Anak Buah Jokowi Bertengkar
Ahok: PKL Tanah Abang Ribut, Ada Unsur Politik
Ahok Klaim Djan Faridz Serahkan Blok A Tanah Abang
Forum CSR Menunggu Surat Keputusan Jokowi
Ahok: Logika Sederhana Lelang Kepala Sekolah