TEMPO.CO, Sleman - Aktivitas Gunung Merapi mulai meningkat. Gejolak gunung api aktif itu ditandai dengan terjadinya guguran. Juga terjadi gumpalan asap berwarna cokelat kehitaman. Asap itu terlihat dari Pos Ngepos, Boyolali. Hujan abu melanda beberapa wilayah.
"Tanggal 22 Juli 2013, jam 04.14 sampai 04.22 WIB, terjadi guguran, teramati dari Pos Babadan . Terdengar susara guguran dari pos Kaliurang," kata Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Senin, 27 Juli 2013.
Namun, gumpalan asap berwarna cokelat kehitaman terlihat dari Pos Ngepos hanya bagian atas saja. Sebab bagian bawah tertutup kabut.
Perkembangan Merapi, embusan asap dan guguran sejak pkl 4.15 WIB, hingga pukul 5.35 WIB, terlihat lontaran material berwarna merah tinggi 1.000 meter dari puncak, teramati dr Pos Selo Boyolali. "Jarak luncur belum dapat diketahui," kata dia.
Aktivitas Gunung Merapi dalam satu minggu sebelumnya mengalami peningkatan. Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Sleman, Lasiman Pecut mengatakan, pada 17 Juli kemarin, tercatat 14 kali guguran, low-high frequence (LHF) 9 kali, gempa multy phase (MP) tujuh kali, Vulkanik B sebanyak 1 kali.
Pada 18 Juli, terjadi LHF sebanyak 15 kali, MP 2 kali, dan guguran terjadi 21 kali. Pada 19 Juli terjadi guguran 6 kali, LHF ada 6 kali dan Vulkanik B satu kali.
Mamun, meskipun ada peningkatan aktivitas yang signifikan, status gunung api itu tetap Aktif Normal.
"Status Gunung Merapi masih Normal," kata Kepala Seksi Gunung Merapi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian, Sri Sumarti.
MUH. SYAIFULLAH
Terhangat:
Front Pembela Islam | FPI | Hambalang | Bursa Capres 2014
Berita lain:
Melawan FPI, Tiga Orang Kendal Ditangkap Polisi
Jokowi: Blusukan Modalnya Jalan Kaki
FITRA: Gaya Blusukan Jokowi Mirip Artis
SBY Minta Polisi Tindak Tegas FPI