TEMPO.CO, Kendal - Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah menyatakan, mereka tidak ambil pusing soal desakan masyarakat untuk membubarkan FPI pasca bentrokan di Sukoharjo, Kabupaten Kendal, Kamis, 18 Juli 2013.
"Kami tidak ambil pusing. Kami akan terus berdakwah untuk memerangi kemaksiatan," kata Ketua FPI Magelang, Hartanto, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 20 Juli 2013.
Ia mengatakan, desakan masyarakat untuk membubarkan FPI adalah pendapat dari segelintir orang saja. Menurutnya, mereka adalah orang-orang yang tidak tahu duduk persoalan soal bentrokan. Sebab, kegiatan yang dilakukan FPI selama ini adalah berdakwah sesuai dengan ajaran Islam. Salah satu caranya, kata dia, memerangi tempat-tempat kemaksiatan.
"Wajar kalau ada orang yang merasa dirugikan bila tempat maksiat ditutup," kata Hartanto.
Ia juga menambahkan, jika memang FPI dibubarkan, ia pribadi tetap akan mencari jalan lain untuk tetap berdakwah.
Soal keadaan anggota FPI Magelang, saat ini dalam keadaan kondusif. Satu orang yang terluka parah akibat bentrokan akan dirujuk ke rumah sakit setempat setelah mendapat perawatan intensif dari Semarang.
Ketua FPI Jawa Tengah, Sihabuddin, mengatakan pasca bentrokan Sukoharjo, FPI akan tetap berdakwah dan menjalankan ibadah puasa seperti biasanya.
Soal penetapan tersangka oleh Kepolisian Resort Kendal, Sihabuddin mengatakan telah ditangani lembaga bantuan hukum FPI.
OLIVIA LEWI PRAMESTI