Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Acara Upacara 17 Agustus di Puncak Semeru Diprotes

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Gunung Semeru. Tempo/Abdi Purnomo
Gunung Semeru. Tempo/Abdi Purnomo
Iklan

TEMPO.CO, Malang -Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTN BTS) akan menyelenggarakan upacara kemerdekaan 17 Agustus tahun ini di puncak Semeru. Upacara bendera bakal diikuti oleh mahasiswa dan pecinta alam. Jumlah peserta upacara di puncak dibatasi maksimal 600 pendaki.

"Kita mengakomodasi 10 persen pendaki dari luar Jawa," kata juru bicara BBTN BTS, Nova Elina, Jumat 19 Juli 2013. Pendakian ke puncak dibatasi karena jalur pendakian mulai Kalimati-Cemoro Tunggal sempit sehingga membahayakan keselamatan pendaki. Sebab, jika tak hati-hati bisa terpeleset masuk jurang.

Pada 2012 lalu, kuota 600 pendaki tak terpenuhi. Namun, petugas BBTN BTS tetap disiagakan untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung. Petugas disiagakan di lima pos meliputi Ranu Pani, Renu Gumbolo, Kali Mati, Cemoro Tunggal atau Arca Pada dan puncak Semeru. "Setiap pos dijaga 10 petugas," katanya.

Mereka bersiaga sejak 14 Agustus mendatang. Untuk kegiatan ini, BBTN BTS bekerjasama dengan organisasi pecinta alam. Balai juga telah membersihkan jalur pendakian dan keamanan selama upacara berlangsung. 

Aktivis pecinta alam di Malang memprotes upacara bendera di puncak Semeru karena dikhawatirkan akan menimbulkan kerusakan ekosistem. Kegiatan itu akan mengundang ribuan pendaki ke Semeru yang akan menyisakan sampah plastik bungkus makanan yang banyak menumpuk di Semeru.

"Gunung Semeru merupakan kawasan konservasi yang harus dijaga," kata Johny Wiro pecinta alam asal Malang. Ia menyayangkan sikap BBTN BTS yang tak mengendalikan pendakian ke puncak Semeru.

Johny mengaku mendapat tawaran dari berbagai pihak yang mengajak mendaki secara kolosal. Mereka yang mengajak, katanya, menyatakan telah bekerjasama dan berkoordinasi dengan BBTN BTS, dan Badan SAR Nasional. Johny merupakan pendaki kawakan. Ia, antara lain, mengevakuasi jenasah Soe Hok Gie dari puncak Semeru.

Selain di puncak, upacara juga diselenggarakan di Kali Mati, Ranu Gumbolo, dan Ranu Pani. Sejumlah petugas medis, polisi, dan potensi SAR juga disiapkan  selama upacara berlangsung. Apalagi, saat ini suhu udara di Semeru sangat dingin, antara 5-0 derajat celsius.

Sebelumnya, sejumlah  kali upacara bendera di puncak Semeru ditiadakan karena aktivitas vulkanik meningkat yang ditandai guguran lava pijar dan awan panas. Demi keamanan, para pendaki dilarang naik sampai ke kawasan kawah Jonggring Saloka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

EKO WIDIANTO

Terpopuler




Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Setelah 70 Tahun Merdeka, Desa Ini Baru Nikmati Listrik

29 Agustus 2015

Ilustrasi. wikimedia.org
Setelah 70 Tahun Merdeka, Desa Ini Baru Nikmati Listrik

Desa di Indonesia ini baru dialiri listrik setelah Republik Indonesia merdeka 70 tahun.


Wanita Batak Ini Bekerja di Museum Yahudi Terbesar di Eropa

25 Agustus 2015

Anna Sembiring, Petugas konservasi POLIN Museum of The History of Polish Jews. TEMPO/ L.R. Baskoro
Wanita Batak Ini Bekerja di Museum Yahudi Terbesar di Eropa

Wanita berdarah Batak Karo, Anna Sembiring, bekerja di museum sejarah Yahudi terbesar di Eropa.


Ini Gelar untuk Presiden Jokowi dari Sultan Al-Kadrie

22 Agustus 2015

Seorang warga Suku Dayak Landak menngoperasikan kameranya jelang ikuti Karnaval Katulistiwa di Pontianak, Kalimantan Barat, 22 Agustus 2015. Karnaval Katulistiwa tersebut akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Agustus 2015 siang nanti. TEMPO/Subekti
Ini Gelar untuk Presiden Jokowi dari Sultan Al-Kadrie

Sultan Syarif Abdurrachman Al-Kadrie, Raja Kesultanan Pontianak, mengatakan telah menyiapkan gelar khusus untuk Presiden Jokowi.


HUT RI Ke-70, Tanah Gayo Gelar Pacuan Kuda Tradisional  

19 Agustus 2015

Sejumlah peserta bersaing ketat di lintasan balap kuda, agar dapat keluar sebagai juara di perlombaan Vesta Fillies' Handicap. Lingfield, Inggris, 13 Agustus 2015. Justin Setterfield/Getty Images
HUT RI Ke-70, Tanah Gayo Gelar Pacuan Kuda Tradisional  

Pacuan kuda berhadiah total Rp 252 juta itu digelar hingga Ahad mendatang.


Maria Felicia, Kepincut Upacara Sejak Kecil  

19 Agustus 2015

Anggota Paskibraka, Maria Felicia Gunawan (tengah) pembawa duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus 2015. Tim Sadewa bertugas sebagai pengibar dan Nakula sebagai tim penurunan bendera Sang Saka Merah Putih. Tempo/Aditia Noviansyah
Maria Felicia, Kepincut Upacara Sejak Kecil  

Sejak usia tiga tahun, Felicia bersama saudaranya bermain upacara bendera dan dia paling sering berperan sebagai pembawa bendera.


Paskibraka Maria Felicia Bercita-cita Jadi Jurnalis

19 Agustus 2015

Anggota Paskibraka, Maria Felicia Gunawan (tengah) pembawa duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus 2015. Maria Felicia Gunawan berasal dari SMAK Penabur Gading Serpong, Provinsi Banten. Tempo/Aditia Noviansyah
Paskibraka Maria Felicia Bercita-cita Jadi Jurnalis

Maria Felicia Gunawan, siswi kelas XI SMAK Penabur Gading Serpong, terpilih membawa baki duplikat bendera pusaka saat upacara 17 Agustus di Istana.


Virzha 'Idol' Kalah Lomba Melukis Gara-gara Warna Gunung  

19 Agustus 2015

Finalis Indonesian Idol asal Medan Di Muhammad Devirzha atau Virzha. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Virzha 'Idol' Kalah Lomba Melukis Gara-gara Warna Gunung  

Juri tidak sepakat dengan keputusan Virzha ketika memberi warna pada gunung dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI.


Bela Elanto, Roy Suryo Kritik Polisi  

19 Agustus 2015

Seorang pengendara sepeda menghadang laju konvoi motor gede (moge) di perempatan Condong Catur, Yogyakarta, 15 Agustus 2015. Aksi Elanto Wijoyono, pria pemberani tersebut membuat heboh Nitizen di sejumlah sosial media. youtube.com
Bela Elanto, Roy Suryo Kritik Polisi  

Roy menganggap polisi seharusnya bisa membedakan pengawalan untuk urusan kenegaraan dan bukan.


Ada Atribut PKI dalam Pawai Kemerdekaan, Ini Kata JK

19 Agustus 2015

Jusuf Kalla. ANTARA/Ismar Patrizki
Ada Atribut PKI dalam Pawai Kemerdekaan, Ini Kata JK

Kalla mengatakan bahwa peserta tak seharusnya membawa atribut organisasi yang dilarang dalam undang-undang.


Tak Hormat Saat Upacara Bendera, JK: Saya Ikut Undang-Undang

18 Agustus 2015

Pasukan Paskibraka mengibarkan Bendera Merah Putih saat upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus 2015. Tim Sadewa bertugas sebagai pengibar dan Nakula sebagai tim penurunan bendera Sang Saka Merah Putih. Tempo/Aditia Noviansyah
Tak Hormat Saat Upacara Bendera, JK: Saya Ikut Undang-Undang

JK mengatakan sikapnya saat upacara sama seperti Bung Hatta.