TEMPO.CO , Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan, Ali Gufron mengatakan lembaganya sudah melakukan sejumlah langkah untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi. "Kemenkes melakukan penguatan dan percepatan pencapaian program MDGs khususnya kematian ibu dan anak," kata Ali di ruang kerjanya, Jumat, 12 Juli 2013.
Menurut Ali program penurunan kematian ibu dan anak itu dilakukan dengan melibatkan banyak pihak. Di antaranya pelaksanaan Jaminan Persalinan, penambahan dan penguatan bidan di desa.
Ada pula beberapa program khusus yang disiapkan pemerintah seperti program safe motherhood. Program ini memprioritaskan penanganan dan pemberian fasilitas layanan kesehatan prima pada ibu dan anak termasuk pada saat kehamilan dan persalinan. "Pelayanan prima ini diberikan hingga seribu hari setelah melahirkan."
Untuk memastikan pemantauan kesehatan ibu dan bayi sampai hingga daerah, Kementerian Kesehatan secara berkala melakukan video conference dengan kepala-kepala dinas kesehatan di kabupaten dan kota. Komunikasi jarak jauh ini dimanfaatkan untuk memantau persoalan terkini di setiap daerah. Kemenkes juga bisa melakukan koordinasi dan supervisi langsung bila ada masalah serius.
Perbaikan layanan kesehatan dan penguatan tenaga kerja, kata Ali juga jadi prioritas. Setiap rumah sakit daerah dan puskesmas diwajibkan memenuhi standar pelayanan minimum kesehatan ibu dan anak seperti sudah digariskan pemerintah. "Kami ingin memastikan semua masyarakat dapat pelayanan prima."
Berdasarkan survei kedokteran pada 2012 lalu angka kematian ibu masih di atas 200 setiap 100 ribu kelahiran. Sedangkan kematian anak di atas 34 per 100 ribu kelahiran. Padahal, berdasarkan capaian target MDGs, pada 2015 angka kematian ibu maksimal 102 per 100 ribu kelahiran, dan angka kematian bayi 32 per 100 ribu kelahiran.
Soal angka kematian ibu dan anak ini, Ali mengatakan hingga kini masih terus dikaji pemerintah. Kementerian kesehatan justru ingin menekan kematian menjadi serendah mungkin. Saat ini kemenkes tengah mengembangkan program pendataan absolut dengan berdasarkan laporan langsung dari rumah sakit dan puskesmas. "Kami ingin datanya riil, dan tak hanya berdasar perkiraan." Laporan ini pun langsung divalidasi dan dikonfirmasi oleh petugas kesehatan setempat.
IRA GUSLINA SUFA
Topik Terhangat:
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Tarif Progresif KRL | Bencana Aceh
Baca Juga:
Ini Pengakuan Penulis Buku SD 'Porno' Anak Gembala
Alex Noerdin Batal Jadi Gubernur Sumatera Selatan
Sefti Ingin Jenguk Fathanah di Bilik Asmara