Perbaikan Jalan Pantura Kelar H-10 Lebaran

Sejumlah pekerja menyelesaikan proses pembetonan jalur Pantura Kudus-Pati di Kudus, Jateng, Selasa (25/6). ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Sejumlah pekerja menyelesaikan proses pembetonan jalur Pantura Kudus-Pati di Kudus, Jateng, Selasa (25/6). ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Jakarta-- Kementerian Perhubungan memberi target kepada Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, yakni menyelesaikan perbaikan jalan di Pantai Utara (Pantura) Jawa 10 hari sebelum Lebaran. Sebab, jalur ini akan menjadi pilihan utama pemudik dari Jakarta ke Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Selesai di sini maksudnya benar-benar sudah tidak ada pekerjaan dan alat beratnya sudah tidak diparkir di badan jalan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Soeroyo Alimusa kemarin.

Menurut Soeroyo, ada sejumlah titik yang diperkirakan akan menjadi sumber kemacetan, antara lain arah keluar tol Cikampek, tepatnya di Simpang Jomin. Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian akan mengalihkan lalu lintas kendaraan pribadi ke Jalur Ciasem dan Patok Besi. "Tapi jalur Ciasem juga sekarang masih diperbaiki," ujar dia.

Kementerian juga mendesak agar perbaikan tol Palimanan-Kanci di wilayah Cirebon segera diselesaikan. Kondisi jalan bebas hambatan ini sekarang masih berlubang dan bergelombang.

Direktur Jenderal Bina Marga Djoko Murjanto mengklaim kesiapan infrastruktur di jalur Pantura sudah hampir selesai. "Sekitar 95 persen sudah kami perbaiki, artinya tinggal 5 persen," tutur dia. Ia mengatakan jalur Pantura yang melewati daerah Indramayu, Losari, dan Brebes sudah dikerjakan. "Pada 15 Juli semuanya selesai."

Namun kontraktor yang menangani perbaikan infrastruktur di Jawa Tengah memberi keterangan berbeda. Ketua Asosiasi Aspal Beton Indonesia Jawa Tengah Budhi Sarwono mengatakan pihaknya tak bisa menjamin jalan dan jembatan sepenuhnya siap digunakan selama Lebaran. Sebab, kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi membuat biaya proyek lebih tinggi daripada nilai kontrak, sehingga menghambat pelaksanaan.

Kepala Dinas Bina Marga Jawa Tengah Bambang Nugroho menyatakan pihaknya memahami keresahan para kontraktor. Namun, masalah kebijakan, ujar dia, merupakan kewenangan pemerintah pusat. Saat ini, terdapat 10 proyek yang berpotensi menimbulkan kemacetan serius di Pantura Jawa Tengah, antara lain di Brebes, Alas Roban (Batang), Semarang, Juwana, dan Rembang.

PRAGA UTAMA | SOHIRIN | ERWAN HERMAWAN | DINDA LEO LISTY | MANAN