TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 600 calon mahasiswa yang berhasil lulus seleksi SBMPTN 2013 didiskualifikasi oleh Universitas Hasanuddin. "Banyak peserta memiliki pola jawaban yang sama sehingga mereka dikelompokkan pada kategori curang," kata Kepala Hubungan Masyarakat Universitas Hasanuddin Iqbal Sutan, Kamis 11 Juli 2013.
Menurut Iqbal sistem penilaian SBMPTN dilihat dari hasil kalkulasi komputer yang menunjukkan kesamaan jawaban. Khususnya pada jawaban yang salah. Sistem seleksi Unhas telah menggunakan software berteknologi canggih yang bisa mendeteksi kecurangan-kecurangan dalam seleksi.
"Kejadian ini menjadi pelajaran bagi orang tua dan calon mahasiswa yang ingin mendaftar di perguruan tinggi untuk tidak mempercayai dan menggunakan jasa joki agar bisa lulus," katanya.
Persaingan antar siswa merebut satu kursi di perguruan tinggi negeri telah lama dijadikan ladang bisnis bagi oknum-oknum tak bertanggung jawab. Kerugian yang dialami bagi mereka yang ketahuan menggunakan jasa joki bisa berlipat-lipat. Disamping telah terdiskualifikasi pada jalur SBMPTN, mereka juga otomatis sudah tidak bisa mengikuti jalur penerimaan manapun di Unhas. Seperti Jalur Non Subsidi (JNS) dan Jalur Prestasi Olahraga Seni dan Keilmuan (POSK).
"Nama mereka sudah tercoreng. Tentunya biaya sewa jasa joki atau beli kunci jawaban SBMPTN pun akan semakin menambah kerugian," kata Iqbal.
MUHAMMAD YUNUS
Berita lainnya:
Polisi Pastikan Santoso yang Ada di Video YouTube
Muatan Porno di Buku SD, Sanksi ke Penerbit Lemah
KPK Periksa Ketua Panitia Kongres Demokrat 2010
Cicil Denda, Susno Duadji Jual Rumah Mewah