TEMPO.CO, Jakarta- Pemimpin Redaksi MNC TV, Ray Wijaya,membantah newsroom dan redaksional di televisinya dipengaruhi kebijakan dan kepentingan Hary Tanoesoedibjo,bos MNC Group sekaligus calon wakil presiden Partai Hanura. Ia mengklaim selama ini keputusan redaksional lebih ditentukan kepentingan kepemirsaan. (Baca:KPI: Sang Bos Manfaatkan TV untuk Berpolitik)
"Yang menentukan adalah data kepermirsaan, hampir tidak ada pengaruh kepemilikan terhadap keputusan di newsroom karena semua diputuskan dan diarahkan oleh programing TV," kata Ray Wijaya dalam diskusi di Gedung Dewan Pers, Selasa, 2 Juli 2013.
Ray mengklaim, jika ada intervensi dari pemilik, maka ada akan protes dan bergejolak tak hanya dari tim redaksi melain juga dari tim programing dan tim sales. Pola kebijakan di media televisi, menurut dia, didasarkan pada rating dan share. Pemilik tidak bisa memaksakan acara atau segmen tertentu demi kepentingan politik jika akan mengganggu rating dan share.
Acuan ini juga diklaim sebagai alasan MNC Group saat ini tidak menyajikan acara berita atau informasi pada primetime. Bahkan, acara berita seperti Seputar Indonesia yang sebelumnya punya rating tinggi pada prime time harus dicabut dan digeser karena minta masyarakat lebih ke hiburan dan sinetron.
Ray juga memaparkan, peluang pemilik perusahaan TV untuk memasukan kepentingan politik dalam redaksional berita sangat kecil. Sebuah program berita berdurasi 30 menit saja hanya memiliki sekitar 20 menit penayangan konten yang berisi sekitar 10 berita. Setiap berita juga sangat terbatas sekitar satu menit atau kurang. "Iklan politik dalam program berita juga minim," kata dia. (Baca: Kongkalikong RCTI Sokong Hanura Ada di YouTube)
Partai Hanura telah mendeklarasikan capres dan cawapresnya yaitu Wiranto dan Hary Tanoe. Terjunnya pemilik MNC Group ini ke politik praktis menimbulkan kekhawatiran indepedensi media jelang pemilu 2014. Apalagi Hary Tanoe kerap nongol di layar kaca yang dimiliknya. Selain MNC TV, Hary juga menguasai RCTI dan Global TV. (Baca: KPI Ingin Klarifikasi Hari Tanoesoedibjo)
FRANSISCO ROSARIANS
Topik Terhangat:
Tarif Progresif KRL | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta
Berita Terpopuler:
3 Insiden Memalukan Saat SBY di Akademi TNI
SBY Minta Video Wonderful Indonesia Distop
Beli Mobil, Ini Daftar Yang Wajib Dicek
Teman Wartawati Korban Perkosaan Bantah Polisi