TEMPO.CO, Jayapura - Koordinator Umum Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka, Lambertus Pekikir, mengecam aksi pengibaran Bendera Bintang Kejora di Kampung Nyaw, Arso Barat, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom, Senin 1 Juli lalu.
Pengibaran dilakukan dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan Papua Barat 1 Juli. "Kami menolak. Kami juga menyesalkan tindakan itu merupakan rekayasa pihak tertentu mengatasnamakan OPM, ini pelanggaran terhadap perintah komando lebih tinggi," kata Lambert Pekikir, Selasa 2 Juli 2013.
Ia mengatakan, kantor pusat OPM tak menginstruksikan pengibaran Bintang Kejora dilakukan pada 1 Juli 2013. "Kami berusaha menghindari konflik, tapi nyatanya, ada pihak yang bermain dan kemudian menaikan bendera tanpa sepengetahuan kami," katanya.
Menurut dia, pelaku pengibaran adalah beberapa pemuda Kampung Nyaw dan sejumlah tokoh adat Kabupaten Keerom. "Mereka akan berurusan dengan OPM karena telah mengatasnamakan OPM dalam pengibaran itu," tegasnya.
Sebelumnya, saat ditemui Tempo di markas mereka di hutan Keerom, Lambert bersama pasukannya berjanji tak akan mengibarkan Bintang Kejora saat HUT Papua Merdeka. Lambert memiliki ratusan pasukan bersenjata. Mereka menempati sebuah wilayah agak luas di tengah hutan. Para wanita dan anak-anak tinggal seadanya dan membuka kebun. Pasukan berbaju hitam ini juga mempunyai sebuah lapangan sebagai tempat upacara dan berlatih menembak.
Memperingati HUT Papua merdeka, selain di Keerom, Bintang Kejora juga berkibar di Kampung Wandegobak, Kabupaten Puncak Jaya. Pengibaran disertai letusan senjata ke arah Kota Mulia, Puncak Jaya itu, dilakukan sekitar lima orang. "Secara keseluruhan Papua aman, tidak ada yang menonjol," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Polisi I Gede Sumerta Jaya.
JERRY OMONA
Topik Terhangat
Tarif Progresif KRL |Bursa Capres 2014 |Ribut Kabut Asap| PKS Didepak?
Berita terpopluer:
Cara Kepolisian Tutupi Kasus Upaya Suap Anggotanya
Petinggi Polisi Minta Kasus Suap Tidak Bocor
Luthfi Hasan Tuding KPK Ingin Hancurkan PKS
Bupati Rote Bantah Roy Suryo Marah-marah di Hotel
Stasiun UI Masih Gunakan Tiket Kertas
Polisi: Laporan Wartawati Korban Perkosaan Janggal