TEMPO.CO, Malang - Kedatangan Wakil Presiden Boediono di Malang, Jawa Timur disambut aksi unjukrasa mahasiswa. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (Ampera) menuntut presiden dan wakil presiden turun dari jabatannya karena telah menaikkan harga bahan bakar minyak. Kebijakan itu mereka nilai tak berpihak pada kepentingan rakyat.
"BBM naik rakyat menderita, Boediono harus mundur," kata koordinator aksi, Riyanda Barnawi dalam orasinya, Senin 24 Juni 2013. Riyanda meminta agar harga BBM diturunkan, sebab sejak harganya naik semua barang kebutuhan terkerek naik. Sedangkan Bantuan Langsung Sementara Masyarajat tak sebanding dengan dampak kenaikan harga BBM. "Bantuan hanya Rp 150 ribu per bulan. Padahal dampak kenaikan BBM luar biasa," katanya.
Aksi dimulai di depan Stadion Gajayana dan diteruskan berjalan kaki menuju Balaikota Malang. Sepanjang jalan mereka meneriakkan yel-yel berisi tuntutan agar harga BBM subsidi diturunkan. Mereka juga membawa keranda bergambar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono.
Seluruh wajah peserta unjukrasa ditaburi bedak putih sebagai simbolisasi bahwa aspirasi rakyat adalah suci. Selain itu mereka juga membentangkan poster dan spanduk yang memprotes kenaikan harga BBM. Diantaranya, "BBM naik, SBY-Boediono turun", "Subsidi hak rakyat", dan "Nasionalisasi perusahaan migas asing."
Riyanda menyatakan akan menyampaikan langsung aspirasi mahasiswa ke Boediono yang meninjau pembagian BLSM di Kantor Pos Malang. Namun, aksi mahasiswa dihentikan aparat kepolisian dan TNI yang mengamankan kedatangan Boediono. Mereka dihadang di depan Balaikota Malang dan tak bisa menyampaikan aspirasi langsung ke wakil presiden.
Boediono tiba di Kantor Pos Malang pukul 11.45 mengendarai sedan Mercy bernomor polisi Indonesia 1. Ia didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Syarif Hasan. Boediono meninjau pelaksanaan tahap pertama pembagian BLSM kepada warga Malang.
"Penyaluran lebih baik dibandingkan BLT yang lalu. Lebih tertib," kata Boediono yang mengenakan setelah kemeja putih dan celana hitam. Masyarakat diminta sabar dan tertib saat pembagian BLSM. Sebab, seluruh rumah tangga sasaran akan mendapat dana BLSM sebesar Rp 150 ribu per bulan. Penyaluran dilaksanakan dua bulan sekali.
EKO WIDIANTO
Topik terhangat:
Ridwan Kamil | Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM
Berita lainnya:
Hitung Cepat, Ridwan Kamil Jadi Wali Kota Bandung
Menang Pilkada Bandung, PKS: Masih Dipercaya Warga
Ini Sikap Persib Soal Penyerangan Bus Mereka
Farhat Abbas Kicau Foto Cium Bastian Coboy Junior