TEMPO.CO, Tasikmalaya - Sebanyak 30 imigran gelap asal Pakistan, Afganistan, dan Iran ditangkap polisi di daerah Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu dinihari, 22 Juni 2013, pukul 01.30 WIB. Mereka diduga hendak menyeberang menuju Pulau Christmas, Australia untuk mencari suaka.
Agar tak mudah diketahui aparat, para imigran itu menaiki truk menuju bibir pantai. Selain itu, ada juga yang menaiki minibus Suzuki AVP. "Anggota kami dapat info (ada imigran), lalu menghubungi Koramil Cipatujah. Kami lalu menghentikan kendaraan yang ditumpangi mereka di Kampung Pasanggrahan, Cipatujah. Kami juga mengamankan sopir truk dan minibus," kata Wakapolres Tasikmalaya, Komisaris Nana Sumarna di mapolres, Sabtu.
Saat akan ditangkap, kata Nana, tujuh imigran loncat dari truk dan melarikan diri. Polisi berhasil menemukan mereka di wilayah Bantarkalong, tak jauh dari Cipatujah. "Sudah diamankan dan akan dibawa ke sini (mapolres)," katanya.
Nana membantah penangkapan imigran kali ini berkaitan dengan penangkapan sebelumnya di Ciwidey, Kabupaten Bandung. Namun ia menduga, sopir minibus AVP sebagai buronan Polres Garut karena pernah membantu menyelundupkan imigran. "Baru dugaan," ujarnya.
Saat ini, penyidik masih memeriksa sopir minibus bernama Deni dan sopir truk, Ihsan. Sementara para imigran ditampung di Gedung Pertemuan Warga, Polres Tasikmalaya.
Sopir minibus AVP, Deni menjelaskan, Jumat siang dia mendapat telepon dari kenalannya Yana, warga Tasikmalaya. Dia diminta mengantarkan imigran ke daerah Sancang, pesisir pantai selatan Kabupaten Garut. "Yana bilang orang Irak," katanya usai pemeriksaan di polres.
Para imigran, menurut Deni, tiba di Bayongbong sekitar pukul 20.30 WIB. Mereka menaiki empat minibus Toyota Avanza warna hitam. "Setelah turun dari Avanza, saya dan Yana menaikan imigran ke truk," Deni menjelaskan.
Salah seorang imigran asal Pakistan, Muhammad Naser, mengatakan, rombongan imigran berasal dari Bogor. Mereka hendak menyeberang ke Australia.
Menurut dia, para imigran tidak langsung datang dari luar negeri. Namun menetap selama beberapa hari di Bogor. "Kami lama di Bogor," kata dia.
CANDRA NUGRAHA