TEMPO.CO, Surabaya - Pengelola Kebun Binatang Surabaya (KBS) akan mengirim Melanie, harimau Sumatera yang kondisinya semakin memprihatinkan ke ke Laboratorium Hewan di Cisarua, Jawa Barat. "Kalau dibiarkan di sini dia akan mati.
Harus ada penelitian laboratorium untuk mengindentifikasi penyakit sekaligus untuk mengetahui cara penanganannya," kata Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Kementerian Kehutanan Jawa Timur Novianto Bambang Wawandono, di KBS, Jumat, 21 Jnui 2013.
Melanie akan dikirim dalam pekan ini. “Kalau tidak cepat, takut mati," kata Novi. Dokter KBS, Rahmat Suharto mengatakan sakitnya Melani disebabkan karena terlalu banyak memakan daging yang mengandung formalin. Hasil uji laboratorium pada sampel daging ayam, kepala, dan leher ayam dan daging sapi beku positif mengandung formalin. "Sebelumnya kami tidak mengetahui kalau daging-daging itu berformalin karena setelah dicium tidak ada bau formalin."
Menurut Rahmad, dari segi umur, produktifitas, dan ketahanan tubuh Melani sudah mulai berkurang karena usianya sudah 15 tahun. Harimau Sumatera umumnya berusia hanya sekitar 18-20 tahun. "Sampai saat ini yang kami lakukan hanya memberi makan, agar Melani bisa bertahan hidup sampai dia dikirim ke Jawa Barat."
Melanie sudah lima tahun menderita sakit karena gangguan pada lambung dan sistem percernaannya. Akibatnya, ia tak bisa memakan makanan kasar. Melani juga tidak bisa gemuk karena tidak bisa mencerna makanannya.
Arief Rizqi Hidayat
Terhangat:
Evaluasi Jokowi | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Berita Terkait
Hanura: Harga BBM Boleh Naik, Asalkan...
Spanduk Tolak Kenaikan BBM PKS Dicopot
Muhaimin: Yang Tolak BBM Naik, Tak Mengerti Masalah
Demokrat: Menteri PKS Lebih Baik Mundur
Istana: Ini Bukan Saat Tepat Provokasi Politik