TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung Ridwan Mansyur mengatakan pihaknya telah menyiapkan sarana untuk video conference bagi 10 orang saksi kasus penyerangan empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Video conference disediakan atas permintaan Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Abdul Haris Semendawai lantaran semua saksi masih mengalami trauma.
"Kami sudah mempersiapkannya," kata Ridwan saat dihubungi Tempo, Kamis, 20 Juni 2013.
Ridwan menjelaskan, penyediaan sarana video conference itu bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia dan telah diperiksa oleh Ketua Kamar Militer Mahkamah Agung Imron Anwari. Meski sudah siap, MA tetap menunggu keputusan ketua majelis hakim persidangan tersebut. "Pengecekannya dilakukan kemarin," kata dia.
Selain sarana untuk video conference, MA juga menyediakan monitor liquid crystal display bagi pengunjung sidang. Gunanya, supaya pengunjung dapat mengikuti jalannya persidangan dengan nyaman. "Agar pengunjung tidak berdesakan di dalam ruang sidang," ujarnya.
Penyerangan ke LP Cebongan terjadi pada Sabtu, 23 Maret 2013 lalu. Tim investigasi TNI Angkatan Darat membeberkan bahwa pelakunya sebanyak 12 orang anggota Komando Pasukan Khusus Grup 2 Menjangan, Kartasuro, dengan menggunakan senjata laras panjang dan pistol. Seorang di antaranya, berinisial U, dinyatakan sebagai eksekutor.
U disebut menembak mati empat orang tahanan titipan Kepolisian Daerah DIY, bernama Hendrik Angel Sahetapi alias Deki (31 tahun), Yohanes Juan Manbait (38 tahun), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29 tahun), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33 tahun). Keempatnya adalah tersangka pembunuhan anggota Kopassus Sersan Kepala Heru Santoso, di Hugo's Cafe, Sleman pada Selasa, 19 Maret 2013.
LINDA HAIRANI
Baca juga Berita Populer Lainnya:
Ini Bukti SMS Kasus Cebongan Terencana
Cara Jokowi-Ahok Taklukkan Wakil Rakyat
Disadap, Indonesia Minta Penjelasan Inggris
Ini Masukan Radja Nainggolan untuk Timnas U-23
Beredar Kabar, Sabtu Harga Harga BBM Mulai Naik