TEMPO.CO, Jakarta - Insiden kecelakaan pesawat kembali terjadi di Papua. Kali ini kecelakaan menimpa pesawat angkut yang dioperasikan Marta Buana Air di Bandara Sentani Jayapura.
Menurut Direktur Keselamatan dan Standar Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI), Wisnu Darjono, pesawat bernomor registrasi PK-HVA itu terpental dan mengalami patah roda sebelah kanan. Dia mengatakan pesawat nahas tersebut hendak mendarat di runway nomor 12 pada, namun posisi badannya belum siap sehingga akhirnya melenceng keluar landasan.
Wisnu mengatakan saat ini pesawat berada di luar landasan dan ujung sayap kirinya masih tergeletak di atas runway atau landasan pacu. Beruntung insiden tersebut tidak memakan korban. "Hanya kerusakan di bagian roda," kata dia kepada Tempo, Kamis 20 Juni 2013.
Pada Jumat 31 Mei 2013, sebuah pesawat angkut barang (kargo) milik PT Deraya Air Service mengalami kecelakaan di Bandara Wamena Papua. Pesawat bernomor PK-DGI itu mengalami patah roda setelah tergelincir dan keluar landasan. Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Sentani Jayapura. Saat mendarat di runway 15 pada pukul 07.09 WIT, pergerakan pesawat nampak normal.
Namun, selang beberapa detik setelah menyentuh landasan, pesawat tersebut tiba-tiba melambung ke kiri. Burung besi nahas itu pun tergelincir keluar landasan hingga 100 meter. Kejadian ini tidak menelan korban. Pilot Hadi Marsono dan dua orang kru selamat.
MARIA YUNIAR
Terpopuler
Ini Bukti SMS Kasus Cebongan Terencana
Setengah Tahun Jokowi, 40 Persen Sungai Dikeruk
Cara Jokowi-Ahok Taklukkan Wakil Rakyat
Disadap, Indonesia Minta Penjelasan Inggris