TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Aliansi Jurnalis Independen Jakarta Umar Idris mengatakan Forum Pemimpin Redaksi mengabaikan kode etik jurnalistik. Menurut dia, forum yang berisi sebagian besar pemimpin redaksi media di Jakarta mengacaukan netralitas media sebagai pilar demokrasi. "Forum itu berpotensi menimbulkan spekulasi politik yang mengacaukan pers sebagai pilar demokrasi," kata Umar, Ahad, 16 Juni 2013.
Umar mengatakan pembentukan forum tersebut berpotensi menghadirkan Forum Pemred sebagai upaya memperjuangkan kepentingan politik tertentu lantaran forum ini bukan hanya dihadiri oleh pemimpin redaksi melainkan pengusaha dan . Hal ini, menurut Umar, forum ini dihadiri bukan saja oleh pemimpin redaksi media, melainkan pimpinan perusahaan, pejabat negara, dan pemilik media yang berkecimpung dalam politik dapat dikendalikan oleh peserta forum. "Semuanya pemilik modal," kata dia.
Menurut Umar, pembentukan forum itu menjelang tahun politik 2014 dapat menimbulkan anggapan media mengesampingkan netralitas pemberitaan dan menghilangkan kepercayaan publik. “Ini menjadi pertanyaan besar, apakah Forum Pemred selama ini memang tidak memikirkan kode etik jurnalistik?” kata Umar.
Umar menyayangkan pertemuan Forum Pemred Indonesia media massa harus memiliki komitmen kuat dan ketaatan yang tinggi pada kode etik jurnalistik. Selain itu, menurutnya, pertemuan yang digelar 13-14 Juni 2013 di hotel mewah di Nusa Dua Bali tersebut tidak memiliki relevansi dengan nilai-nilai pers sementara menurut survei yang diselenggarakan AJI masih banyak wartawan yang kesejahteraannya belum terpenuhi.
Menurut Umar, Forum Pemred berpotensi keluar dari jalur profesionalisme dan etika jurnalistik yang seharusnya dibangun dalam era pers bebas dan demokrasi. "Fungsi forum tersebut masih dipertanyakan," ujarnya.
LINDA HAIRANI
Topik terhangat:
Rusuh KJRI Jeddah | Koalisi dan PKS | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Edsisi Khusus HUT Jakarta
Jokowi Tolak Bayar Sewa Stan di PRJ Kemayoran
Ada 'Kartel' Kerak Telor di PRJ Kemayoran
Dosen UI Pengkritik Korupsi Jadi Tersangka
Kronologi Russian Roullete ala Briptu Priya