TEMPO.CO, Makassar - Ratusan mahasiswa Universitas Negeri Makassar masih terus melempar batu ke arah luar kampus UNM di Makassar, hingga pukul 19.48 Wita, Jumat, 14 Juni 2013. Jika sebelumnya mahasiswa saling lempar batu dengan polisi, kini mahasiswa menghadapi warga sekitar kampus.
Aparat kepolisian yang tergabung dalam barisan pasukan anti huru-hara memilih mundur. Polisi terlihat beristirahat di depan kantor PT Telkom Jalan A.P. Pettarani.
Bentrokan berlangsung sejak pukul 17.30 Wita. Kedua belah pihak sama sekali tak ada yang mau menyerah. Berkali-kali polisi dibantu warga memukul mundur kelompok mahasiswa. Sebaliknya, mahasiswa kembali menguasai titik bentrokan yang berpusat di depan kampus UNM Gunung Sari Jalan A.P. Pettarani.
Jalanan jalur ke atas Jalan Sultan Alauddin yang awalnya berhasil dibuka blokadenya polisi, kini kembali ditutup. Arus kendaraan dari bawah dialihkan ke Jalan Herstasning.
Dalam insiden bentrokan ini, berkali-kali sempat terdengar suara ledakan dari papporo (senjata khas Makassar) yang digunakan mahasiswa. Senjata ini cukup berbahaya dan bisa mematikan sasaran yang dikena. Karena berisi potongan besi. Mirip ledakan bom.
Mahasiswa berunjuk rasa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak. Demonstrasi berujung bentrok sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Pada Kamis lalu, saling lempar batu antara mahasiswa dan polisi juga terjadi di depan kantor Gubernur Sulawesi Selatan.
IRFAN ABDUL GANI
Berita lain:
Samsung Akan Rilis Galaxy S5
AJI Prihatin Terhadap Forum Pemred
Dena Rachman Merasa Berbeda Sejak Kecil
Ribuan Calon Haji Terancam Batal Berangkat
Alasan PKS Tetap di Koalisi