TEMPO.CO, Lhokseumawe - PT Medco E & P Indonesia mengharapkan pemerintah bisa menjamin situasi keamanan di Aceh Timur khususnya di daerah operasi migas. “Kalau situasi aman, iklim investasi dapat terus berlangsung,” kata Senior Manager of Relations PT Medco E&P Indonesia Arfiandy Djafaar Senior, Kamis, 13 Juni 2013.
Pernyataan itu merespons dilepaskannya Malcolm Primrose, 61 tahun, warga negara Skotlandia, Inggris Raya pada Kamis, 13 Juni 2013. Malcolm diculik pada Selasa, 11 Juni lalu oleh penculik bersenjata.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang membantu proses pembebasan ini terutama kepada pemerintah Provinsi Aceh. Kabupaten Aceh Timur, Kapolda Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Kapolres Aceh Timur, dan Komandan Kodim 0104,” kata Arfiandy.
Malcolm bekerja PT Blade Energy Indonesia, kontraktor PT Medco E&P Indonesia - Block A PSC. Ia diculik saat dalam perjalanan pulang ke rumah setelah tugas malam di lapangan Blang Simpo kecamatan Peureulak Kota, ia bersama sopir dengan mobil Pajero Sport nomor polisi BK 1733 ZN.
Sampai di Simpang Desa Lubuk Pengpeng mobil yang dikemudikan Dania Arani alias Sinyak (40) diadang oleh enam orang bersenjata.
IMRAN MA
Terhangat:
Mucikari SMP | Taufiq Kiemas | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Pekerja Asing Medco EP Malaka Diculik di Aceh
Benarkah Wiji Thukul Pernah Menikah di Kalimantan
Wiji Thukul, Koor Kapel dan Koo Ping Hoo
Pura-pura Hamil, Penculik Hampir Mengecoh Polisi