TEMPO.CO , Jakarta:Kepala Bagian Penerangan Umum Markas Besar Kepolisian Komisaris Besar Agus Rianto mengatakan dua warga Papua tewas dan 28 orang lainnya luka-luka akibat dua kali bentrok antarkubu pada Rabu, 29 Mei 2013 dan Kamis, 30 Mei 2013. Bentrok dipicu pembunuhan anggota DPRD Nduga, Papua, Eka Tabuni, yang diyakini membunuh Kepala Bagian Umum Kabupaten Nduga, Yustinus.
"Perang antarsuku tersebut merupakan kelanjutan dari rangkaian peristiwa sebelumnya," kata Agus di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Kamis, 30 Mei 2013. Eka Tabuni (40) dibacok kepalanya hingga tewas di Jalan Raya Hawai, Sentani, Papua, Rabu, 29 Mei 2013. Lehernya nyaris putus. Eka dihajar parang di kaki kiri. Lututnya luka. Polisi sempat menahan pelaku pembacokan, yaitu Letia Gwijangge (36), Ijanus Wandikbo (19), dan Nanggaluk Ara (25).
Mereka bertiga diketahui ingin balas dendam kepada Eka Tabuni. Eka diyakini sebagai pelaku pembunuhan Yustinus, Kepala Bagian Umum Kabupaten Nduga yang tewas dibunuh pada 23 Maret 2012. Mereka adalah keluarga dan kerabat dekat Yustinus.
Peristiwa saling balas dendam itu memicu bentrok antarsuku. Kepolisian mencatat ada dua bentrokan. Pertama, Rabu sore, sekitar pukul 16.30 WIT, kubu Elekma bawah dan Elekma atas bentrok di Jalan Raya Hawai. Bentrok kedua antarkubu yang sama berlangsung Kamis, 30 Mei 2013 sekitar pukul 07.45 WIT, selama dua jam, di Wamena.
Kedua bentrokan itu menimbulkan korban dua orang tewas dan 28 orang lain luka-luka. Agus meminta warga tidak main hakim sendiri. Kepolisian pun sudah menghimbau untuk tidak melanjutkan perang.
MUHAMAD RIZKI
Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler
Bagikan KJS, Jokowi Disebut Pencitraan
Penulis Surat Pembaca Keberatan Didenda Rp 1 M
Jaksa Sebut Hercules Ancam Polisi
Karaoke Venus Dilarang Beroperasi