TEMPO.CO, Solo -Perolehan suara pasangan Bibit Waluyo-Sudijono dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah di Solo jeblok. Bahkan, suara pasangan tersebut kalah banyak dengan jumlah surat suara yang rusak.
Menurut data penghitungan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Surakarta, pasangan Bibit-Sudijono berada di posisi terbawah, hanya mendapat 21.314 suara atau 8,92 persen dari jumlah pemilih. Sedangkan surat suara rusak atau tidak sah mencapai 22.384 surat suara. (Bibit siap terima kekalahan)
Sekretaris DPC Partai Demokrat Surakarta, Supriyanto mengakui bahwa mesin politik koalisi Partai Demokrat, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional di Solo tidak berjalan. "Sehingga suara pasangan Bibit-Sudijono sangat rendah," katanya.
Dia menyebut telah memprediksi kekalahan tersebut sejak menjelang pemilihan. "Untuk mencari saksi saja kami kesulitan," katanya. Mereka harus merelakan beberapa tempat pemungutan suara kosong saksi dari mereka.
Dalam pemungutan suara di Solo, pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko memperoleh kemenangan yang gemilang. Mereka meraih 188.357 suara atau 78,81 persen dari jumlah pemilih.
Sedangkan pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono menempati urutan kedua dengan perolehan suara 29.334 suara atau 12,27 persen dari pemilih. Posisi paling bawah ditempati oleh pasangan Bibit-Sudijono.
Meski demikian, Supriyanto menolak anggapan bahwa perolehan suara dalam pemilihan gubernur itu merupakan indikator perolehan suara di pemilu 2014. "Sebab dalam pemilihan gubernur unsur figur lebih dominan," katanya. Pada pemilu empat tahun lalu, Partai Demokrat Solo meraih dukungan 15,7 persen suara.
AHMAD RAFIQ
Berita lainnya:
Daftar 'Perang' Antar Kubu di PKS
SBY: Negara Menjamin Kebebasan Beribadah
Dewan Masjid: Ceramah Tak Boleh Pakai Toa
Demokrat dan PKS Bikin Publik Tak Puas Reformasi