Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa Amerika Belajar Budaya Indonesia di Solo

image-gnews
Para pekerja merampungkan berbagai motif stempel tembaga untuk batik di dalam bengkel kerja mereka yang sederhana di Kampung Jongke, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Senin (18/3). TEMPO/Suryo Wibowo
Para pekerja merampungkan berbagai motif stempel tembaga untuk batik di dalam bengkel kerja mereka yang sederhana di Kampung Jongke, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Senin (18/3). TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta--Sebanyak 13 mahasiswa dari University of Michigan, Amerika Serikat itu tampak asyik memperhatikan proses pemungutan suara di tempat pemungutan suara 85, di kampung Nayu, RT 1 RW 30, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo.

Sesekali mereka mencatat atau memotret aktivitas pemungutan suara. Mereka adalah mahasiswa yang tengah mengikuti program Global Intercultural Experience Undergraduates, yaitu belajar tentang budaya di Indonesia selama musim panas. Termasuk belajar tentang budaya demokrasi.

"Kebetulan rombongan sedang di Solo dan bersamaan dengan pemungutan suara untuk pemilihan gubernur Jawa Tengah. Sehingga kami mengajak mahasiswa untuk menyaksikannya," ujar dosen di University of Michigan, Agustini, yang menjadi ketua rombongan, Minggu, 26 Mei 2013.

Program tersebut berlangsung selama sebulan penuh. Selama dua pekan mereka belajar budaya di Yogyakarta dan Solo, lantas disambung di Bali selama dua minggu. Para mahasiswa semester 2 hingga 6 tersebut berasal dari berbagai disiplin ilmu seperti studi internasional, ekonomi, dan studi saraf.

Saat di Solo, rombongan diajak melihat cara pembuatan batik di kampung batik Laweyan dan pelatihan cara pembuatan keris. "Kami juga akan mengunjungi Mangkunegaran," katanya, yang juga menjabat Direktur Studi Bahasa Asia Tenggara di University of Michigan.

Tujuan utama program adalah mengenalkan budaya Indonesia ke mahasiswa Amerika. Terutama dalam hal pelestarian budaya di Indonesia. Agustini mengatakan setelah program usai, para peserta diwajibkan membuat video sesuai dengan tema. "Mereka juga diwajibkan menulis di blog setiap hari," ujarnya.

Salah seorang peserta, Irene Suh, 19 tahun, mengatakan ada perbedaan besar dalam proses demokrasi di Amerika dan Indonesia. Menurut mahasiswi jurusan studi gender dan psikologi di University of Michigan ini, pemungutan suara di Amerika dilakukan dengan cara scanning surat suara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sedangkan di sini dengan mencoblos. Suasanya juga lebih santai di Indonesia. Di Amerika lebih kaku," katanya.

Peserta lainnya, Lacey Stanage, 20 tahun, mengatakan budaya demokrasi di Indonesia tidak kalah dengan Amerika. Terbukti masyarakat berbondong-bondong memberikan hak suaranya. "Demokrasi di Indonesia menarik. Proses pemungutan suara tidak harus berlangsung kaku dan serius," ujar mahasiswi jurusan studi internasional ini.

UKKY PRIMARTANTYO

Terhangat:
Darin Mumtazah & Luthfi
| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha

Baca juga:
Lepas Empat Istrinya, Ini Perasaan Eyang Subur

Di Serang, Iwan Fals Konser di Bawah Terang Bulan

Arkarna Kembali Konser di Jakarta

Konser Iwan Fals, Bupati Serang Nyesal Tak Nonton

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

13 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

20 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

52 hari lalu

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

52 hari lalu

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

55 hari lalu

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.


Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.


Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia terpilih memimpin Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre periode 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul


Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

7 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan keterangan saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

Ganjar Pranowo mengatakan budaya populer nusantara dapat dipromosikan lebih luas melalui teknologi digital, yaitu viralisme.


Sandiaga Dorong Budaya Indonesia Go International: Lagu Dangdut Banyak Disetel di Korea Selatan

30 November 2023

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan keterangan pers usai acara peringatan Hari Ekonomi Kreatif Nasional di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenparekraf, Jakarta pada Selasa, 24 Oktober 2023. TEMPO/Ami Heppy
Sandiaga Dorong Budaya Indonesia Go International: Lagu Dangdut Banyak Disetel di Korea Selatan

Menparekraf Sandiaga Uno mengklaim bahwa masyarakat Korea Selatan juga mulai menggemari budaya Indonesia atau I-Pop.