TEMPO.CO, SEMARANG - Satu hari menjelang pencoblosan pemilihan gubernur Jawa Tengah, selebaran-selebaran gelap yang menyerang kandidat gubernur Jawa Tengah mulai muncul. Di Kabupaten Blora, beberapa selebaran kertas bertuliskan kata-kata yang isinya menyerang calon inkumben Bibit Waluyo.
Selebaran yang tidak ada identitas penyebarnya itu mengaitkan Bibit Waluyo dengan berbagai skandal korupsi yang melibatkan elit Partai Demokrat. Bibit diusung koalisi tiga partai. Selain Golkar dan PAN, bekas Pangdam IV Diponegoro ini diusung Partai Demokrat.
Dalam selebaran berwarna biru itu bertuliskan: "Pilih Bibit=Membela Koruptor". Disamping tulisan itu ada foto Bibit dan lambang Partai Demokrat. Diatasnya ada tulisan: "Katakan tidak pada korupsi! Bibit Modal Andalan Demokrat Jateng".
Di bagian paling atas selebaran juga ada foto bekas Menteri Pemuda dan Olahraga yang juga politisi Partai Demokrat Andi Mallarangeng, Bekas Bendahara Partai Demokrat M. Nazaruddin dan foto Anggelina Sondakh. Selebaran-selebaran gelap itu seperti ditemukan di Stasion Blora. Selebaran itu ditempel di beberapa tembok tempat-tempat umum.
Wakil Ketua Partai Demokrat Jawa Tengah Prajoko menilai selebaran itu merupakan kampanye hitam yang ditujukan kepada jagonya. "Itu yang menyebar adalah lawan politik," kata Prajoko yang enggan menyebut lawan politiknya.
Selain itu, kata Prajoko, mengaitkan kasus Nazaruddin dengan Bibit Waluyo juga salah alamat. Sebab, kata Prajoko, kasus korupsi yang dilakukan Nazaruddin maupun Angelina Sondakh itu dilakukan pribadi keduanya. Selain itu, kata Prajoko, hingga kini Bibit Waluyo juga dikenal sebagai sosok yang bersih dan apa adanya.
Prajoko mendesak agar peristiwa penyebara selebaran gelap itu diusut oleh penegak hukum maupun Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah.
ROFIUDDIN