Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Modus Pencucian Uang Aiptu Sitorus

image-gnews
Aiptu Labora Sitorus. TEMPO/Dasril Roszandi
Aiptu Labora Sitorus. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Transaksi keuangan di dalam rekening Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus mencengangkan, mencapai angka Rp 1,5 triliun sesuai temuan hasil pemeriksaan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Transaksi di rekening Sitorus tersebut untuk lima tahun, 2007-2012.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, mengatakan temuan transaksi di rekening Sitorus yang mencapai Rp 1,5 triliun tersebut merupakan kumulatif dari debet dan kredit selama lima tahun, 2007-2005. Jumlah pastinya, kata Boy, penyidik sedang menganalisisnya.

"Kami sedang menunggu konfirmasi dari bank-bank terkait," kata Boy di kantornya, Senin, 20 Mei 2013.

Boy mengatakan temuan PPATK tersebut menjadi salah satu rujukan penyidik mengusut kasus Sitorus. Boy mengatakan Sitorus disangka dengan tiga tindak pidana, yaitu pembalakan liar, penimbunan bahan bakar minyak, dan pencucian uang.

Menurut Boy, pidana awal terhadap Sitorus adalah kasus dugaan pembalakan liar dan penimbunan BBM. Uang dari hasil diduga tindak pidana tersebut mengalir ke 60 rekening yang terafiliasi dengan Sitorus. Dari 60 rekening tersebut, 10 rekening atas nama Sitorus.

Dalam kasus pembalakan liar, kata Boy, Sitorus diduga melakukan bisnis kayu dengan menggunakan perusahaan PT Rotua. Sumber kayu diduga dari penebangan yang bukan pada tempatnya. Kemudian perusahaan Sitorus menjual kayu tersebut ke luar negeri.

"Perusahaan itu melakukan kegiatan industri sekunder, tapi dugaannya terkait yang primer," kata Boy.

Adapun dalam kasus penimbunan BBM, Sitorus menggunakan PT Seno Adi Wijaya. Boy mengatakan perusahaan ini memperoleh pasokan BBM bukan sumber resmi pemerintah yaitu PT Pertamina, tetapi diduga dari swasta. Boy belum memastikan BBM itu merupakan BBM bersubsidi atau bukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kenapa itu diduga ada pelanggaran hukum di sana, karena ditemukan adanya jumlah volume BBM yang cukup besar tapi tidak berdasarkan sumber yang resmi. BBM ini dari mana? Kok bisa sebanyak ini? Sementara Pertamina hanya memberikan seperti ini," kata Boy.

Boy masih enggan membeberkan pihak pemasok BBM ke perusahaan Sitorus tersebut. Dia mengatakan penyidik akan mengusut pemasok BBM ke PT Seno Adi Wijaya itu. Kemudian, kata Boy, BBM tersebut diduga didistribusikan ke industri dan kapal-kapal di kawasan Raja Ampat dan Sorong, Papua Barat.

Dalam dua kasus ini, Kepolisian sudah menyita seribu ton BBM yang tersimpan dalam tiga kapal di Raja Ampat, dan sebanyak 81 kontainer kayu di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Belakangan, Sitorus pun dijerat dengan pidana pencucian uang. Boy berujar, rekening dari kedua perusahaan tersebut diduga mengalir ke rekening Sitorus. "Kejahatan awalnya dulu. Kalau hasil kejahatan itu berpindah-pindah, baik memindah tempatkan atau menerima titipan," kata dia.

RUSMAN PARAQBUEQ

Topik Terhangat:
PKS Vs KPK
| E-KTP | Vitalia Sesha  | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Berita Terpopuler:
Selingkuh, Begini Fathanah Minta Maaf 

Ilham Arief Serahkan Rp 7 Miliar ke Fathanah

Cerita Sopir Fathanah Soal Paket Duit ke Luthfi

Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus

Sefti Suruh Sopir Beri Bingkisan Duit ke Luthfi?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Profil Robert Priantono Bonosusatya yang Disebut Meminjamkan Jet Pribadi ke Brigjen Hendra Kurniawan

22 September 2022

Robert Priantono Bonosusatya. jasuindo-tiga-perkasa-annual-report-2012
Profil Robert Priantono Bonosusatya yang Disebut Meminjamkan Jet Pribadi ke Brigjen Hendra Kurniawan

Robert Priantono Bonosusatya bukan nama baru di kalangan petinggi Polri. Namanya disebut dalam kasus rekening gendut Budi Gunawan dan proyek Korlantas


11 Tahun Lalu, Bom Molotov di Kantor Tempo Setelah Terbit Cover Rekening Gendut

6 Juli 2021

Seorang Polisi meneliti sisa bom Molotov yang meledak di Kantor Majalah Tempo, Jl Proklamasi, di Jakarta, 6 Juli 2010. Pasca reformasi, TEMPO beberapa kali mendapatkan ancaman dan serangan terkait berita yang pernah diterbitkan. TEMPO/Dwidjo U. Maksum
11 Tahun Lalu, Bom Molotov di Kantor Tempo Setelah Terbit Cover Rekening Gendut

Kantor Majalah Tempo dilempar bom molotov tak lama setelah terbit laporan utama soal rekening gendut perwira Polisi. Terjadi aksi borong majalah.


Ikuti Perintah Kapolri, Semua Polisi Mulai Laporkan Kekayaan  

22 Juli 2016

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian (tengah) menjawab pertanyaan media terkait penembakan teroris kelompok Santoso di Jakarta, 19 Juli 2016. ANTARA/Yudhi Mahatma
Ikuti Perintah Kapolri, Semua Polisi Mulai Laporkan Kekayaan  

Laporan harta kekayaan polisi akan menjadi basis data internal Mabes Polri.


Kasus Labora Sitorus Jokowi Minta Menko Luhut Tegas

8 Maret 2016

Labora Sitorus menjalani pemeriksaan kesehatan. Foto: Istimewa
Kasus Labora Sitorus Jokowi Minta Menko Luhut Tegas

Sejak mendengar informasi kaburnya Labora, Presiden Jokowi sudah memerintahkan pada seluruh menteri terkait untuk mengejar Labora ke seluruh Indonesia


Ketua DPR Persoalkan Lemahnya Penjagaan Labora  

8 Maret 2016

Labora Sitorus menjalani pemeriksaan kesehatan. Foto: Istimewa
Ketua DPR Persoalkan Lemahnya Penjagaan Labora  

Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan akan meminta penjelasan terkait dengan longgarnya penjagaan lembaga pemasyarakatan yang menahan Labora Sitorus.


LP Cipinang Siapkan Dokter dan Perawat untuk Labora Sitorus  

7 Maret 2016

Labora Sitorus menjalani pemeriksaan kesehatan. Foto: Istimewa
LP Cipinang Siapkan Dokter dan Perawat untuk Labora Sitorus  

Labora Sitorus menempati satu kamar dari 12 kamar isolasi. Sementara itu, 11 kamar isolasi lainnya kosong.


Labora Sitorus Diisolasi di LP Cipinang

7 Maret 2016

Aiptu Labora Sitorus. TEMPO/Dasril Roszandi
Labora Sitorus Diisolasi di LP Cipinang

Terpidana Labora Sitorus ditempatkan di sel tahanan khusus di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang.


Menyerahkan Diri, Labora Dibawa ke LP Cipinang Siang Ini

7 Maret 2016

Tersangka penyelundupan bahan bakar minyak dan penyelundupan kayu, Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Labora Sitorus (kedua dari kanan), sebelum memberikan keterangan terkait dengan dugaan kepemilikan rekening gendut di Jakarta, Jumat, 17 Mei 2013. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebutkan transaksi Labora mencapai Rp 900 miliar sedangkan versi Polda Papua, transaksi Labora sejak 2007 sampai 2013 mencapai sekitar Rp 1,5 triliun. TEMPO/Dasril Roszandi
Menyerahkan Diri, Labora Dibawa ke LP Cipinang Siang Ini

Labora datang ke Polres Sorong seorang diri, tidak ditemani siapa pun.


Terdesak dan Kelaparan, Labora Sitorus Menyerahkan Diri

7 Maret 2016

Labora Sitorus. (eia-international.org)
Terdesak dan Kelaparan, Labora Sitorus Menyerahkan Diri

Royke berujar, alasan Labora menyerahkan diri karena dia sudah tak memiliki akses dan tujuan untuk melarikan diri serta bersembunyi lagi.


Warga Sorong Curiga Labora Ada di Bunker  

7 Maret 2016

Rumah Labora Sitorus di Kecamatan Tambak Garam, Sorong, Papua saat digerebek aparat gabungan, Jumat, 4 Maret 2016. Istimewa
Warga Sorong Curiga Labora Ada di Bunker  

Kepala Lapas sudah menyisir keberadaan Labora di perusahaannya.