TEMPO.CO, Sorong - Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus, anggota Kepolisian Resor Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, tersangka pemilik rekening hingga ratusan miliar, Kamis 16 Mei 2013 benar-benar menghilang dari Kota Sorong. Sitorus diduga terlibat dalam sejumlah kasus illegal loging dan BBM illegal.
"Tidak ada Pak," kata seorang pekerja ketika Tempo menyambangi rumah Labora Sitorus di kawasan pasar Boswezen, Kota Sorong.
Labora Sitorus sendiri memiliki tiga tempat tinggal di Sorong. Rumah polisi ini ada di wilayah Rufei Tampa Garam, Pasar Boswezen dan perumahan elit di belakang Jupiter, Kilo 10, Kota Sorong. Namun, semua rumah itu sepi.
Di Tampa Garam, pekerja juga tutup mulut soal keberadaan bos besar mereka. "Tidak ada," kata seorang penjaga rumah itu sambil berlalu. Rumah Sitorus di Tampa Garam menjadi satu dengan pabrik pengolahan kayu gergajian.
Pabrik itu merupakan salahsatu pengolahan kayu yang terbesar di Kota Sorong. Luas pabriknya sampai puluhan hektar. Dari luar, terlihat sejumlah bangunan tinggi dan barak-barak. Ada juga balok-balok kayu berukuran besar di halaman.
Memasuki kawasan itu, seorang penjaga melarang Tempo membawa kamera dan memotret. Petugas yang berjaga di pos penjagaan bahkan terang-terangan mengusir wartawan. "Nanti saja balik lagi," katanya.
Dari jauh, terlihat sejumlah kapal laut yang diduga milik Sitorus diparkir di dermaga. "Usaha di sana milik Sitorus, dia tinggal di Boswezen, semua orang sini kenal dia," kata Adrianus, warga sekitar. Menurutnya, Sitorus orang yang ramah dengan siapa saja.
JERRY OMONA
Berita Terpopuler:
SBY Dapat Penghargaan, Franz Magnis Protes
Sefti Jenguk Lagi Ahmad Fathanah di KPK
Dramatis, Chelsea Juara Liga Europa
KPK Tahan Dua Penyuap Pegawai Pajak
Inggrid Kansil Tanggapi Kicauan Soal Selingkuh