TEMPO.CO, Bandung - Kepolisian Daerah Jawa Barat akan menyebarkan foto tersangka almarhum pelaku penyerangan pos lalu-lintas dan polisi Tasikmalaya. Hal itu dilakukan untuk mencari keluarga pelaku sekaligus demi kepentingan identifikasi dan penyidikan kasus terorisme.
"Kalau tak ada perubahan, besok kami akan siarkan potret yang bersangkutan (tersangka) melalui media disertai kerterangan ciri-ciri fisiknya. Kami mohon bantuan media untuk memuat," ujar Wakil Kepala Polda Jawa Barat Brigadir Jenderal Rycko A. M. di markas Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, Rabu 15 Mei 2013.
Harapan polisi, ia melanjutkan, melalui penyebaran foto via media bakal mengundang keluarga atau kerabat yang mengenali wajah dan ciri-ciri tersangka.
"Barangkali nanti ada keluarga yang mengenali supaya segera melapor kepada kami, demi cepat terungkapnya kepastian identitas beliau dan bisa segera diurus proses pemakamannya," kata Rycko.
Rycko juga menyebutkan polisi akan menunggu keluarga atau kerabat tersangka hingga sekitar 10 hari. "Ada batasan waktu kalau setelah tak ada respons seminggu sampai 10 hari kita akan makamkan dia dan dicatat identitasnya dengan berkoordinasi dengan Densus,"kata dia.
Rycko juga menjelaskan tim identifikasi Polda dan Detasemen Khusus Antiteror 88 sudah mengumpulkan data dari jasad tersangka yang hingga disemayamkan di RS Polri Sartika Asih, Kabupaten Bandung.
"Mulai data ciri-ciri fisik sampai DNA-nya. Tentu kalau nanti pembanding (DNA dari keluarga) sudah didapatkan, identitas tersangka bisa dipastikan"kata dia.
Rycko juga kembali menerangkan bahwa polisi sudah mengantongi dugaan jati diri tersangka. Dugaan ini didasarkan hasil penelusuran identitas tersangka oleh Densus 88 kepada para tersangka terorisme yang ditangkap di sekitar Bandung baru-baru ini.
"Hasil koordinasi dengan Densus yang sudah memperlihatkan foto tersangka kepada kawan-kawannya dalam satu jaringan (kelompok terduga teroris) ya dia dikenali sebagai SL, warga Jawa Barat," kata dia. "Densus sudah telusuri ke daerah Cimenyan Kabupaten Bandung tapi belum menemukan tempat tinggal tersangka (SL)."
Seperti diberitakan, Senin malam 13 Mei, seorang pemuda melemparkan peledak rakitan ke arah Pos Polisi di kawasa Mitra Batik, Kota Tasikmalaya. Pelaku juga sempat menyerang seorang polisi bernama Widartono hingga terluka serius di bagian dada. Pelaku akhirnya berhasil dilumpuhkan dan tewas setelah ditembak polisi.
Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Tubagus Anis Angkawijaya mengatakan, berdasarkan hasil penelisikan tim Densus 88 Anti Teror, pemuda tersebut diduga anak buah William Maksum, terduga teroris yang ditangkap di Cipacing, Kabupaten Sumedang pekan lalu. "Oleh Densus teridentifikasi pelaku bernama Salim," kata Anis.