TEMPO.CO, Yogyakarta - Empat tersangka penyaniayaan Sersan Satu Sriyono, anggota TNI, dititipkan ke Rumah Tahanan Wirogunan Yogyakarta dengan pengawalan polisi bersenjata, Selasa 14 Mei 2013. Keempat tersangka itu Marcel, Arifin, Ponis Putra, dan Makmun. Sersan Satu Sriyono, prajurit Kodim 0734 Yogyakarta dibacok saat berusaha melerai keributan di Jalan Dr Sutomo Yogyakarta pada 20 Maret 2013 sekitar pukul 14.00. Akibatnya kepala Sriyono mengalami luka parah.
Pengacara empat tersangka Hillarius Ngaji Merro yang ikut mengantarkan keempat tersangka ke Rumah Tahanan Wirogunan mengatakan, Rumah Tahanan Wirogunan masih bernegosiasi soal penitipan tahanan itu. “Sebab, penitipan tahanan kasus ini sangat riiskan. Karena melibatkan korban dari TNI,” katanya.
Belajar dari kasus pembantaian empat tahanan di LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta, oleh belasan anggota Kopassus, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta meminta bantuan pengamanan dari polisi dan TNI dalam penahanan keempat tersangka itu di Rumah Tahanan Wirogunan. "Saya sudah perintahkan Kepala Rumah Tahanan untuk berkoordinasi soal pengamanan," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta, Rusdiyanto.
Penyerahan empat tersangka setelah berkas acara pemeriksaan polisi sudah dinilai lengkap oleh jaksa. "Sebenarnya kasusnya sepele hanya penganiayaan. Karena kasus ini sensitif korbannya adalah tentara kami minta pengamanan lebih. Baik dari polisi maupun TNI," kata Yulianto, Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Yogyakarta, Selasa 14 Mei 2013.
Komandan Resor Militer 072/Pamunkas Brigadir Jenderal Adi Wijaya menjamin tak akan terjadi apa-apa terhadap empat tahanan titipan itu. Kasus Cebongan menjadi pelajaran yang luar biasa. "Jelas kami menjamin keamanannya," kata dia.
Adi mengatakan, kasus Marcel dan kawan-kawannya bukanlah hal yang sensitif. “Tidak akan ada yang aneh-aneh lagi,” katanya. Sebab, sudah ada penyidikan dari kepolisian. "Apa yang ditakutkan."
MUH SYAIFULLAH
Topik Terhangat:
Teroris | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita Lainnya:
Wiji Thukul, Koor Kapel dan Koo Ping Hoo
Asal-usul Nama Wiji Thukul
Teka-teki Wiji Thukul, Tragedi Seorang Penyair
Buruh Pabrik Panci Takut Lihat Aparat Berseragam
Kencan Pertama? Ini Cara Mengusir Grogi