TEMPO.CO, Jakarta - DPP Partai Keadilan Sejahtera masih belum mengizinkan wartawan untuk memasuki kantor mereka di Jalan TB. Simatupang nomor 82, Jakarta Selatan, Minggu, 12 Mei 2013. Pagi hari ini, PKS dijadwalkan kembali melanjutkan rapat majelis syuro untuk membicarakan isu-isu yang terkait dengan partai tersebut.
Seperti tadi malam, pintu masuk kantor DPP PKS masih dijaga tiga orang penjaga berbaju safari. Namun, hari ini ada pemandangan berbeda di kantor tersebut, PKS mendirikan tenda berukuran panjang sekitar 5 meter dan lebar sekitar 2,5 meter di depan kantor mereka. Pada tenda tersebut mereka menyediakan puluhan kursi bagi wartawan untuk menunggu rapat majelis syuro berakhir.
Tadi malam, rapat yang dimulai sekitar pukul 8 malam, harus ditunda pada sekitar pukul 11 malam. Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Fahri Hamzah, mengatakan rapat tadi malam secara umum baru membicarakan pengantar isu-isu yang terkait dengan PKS.
"Kami baru membicarakan pengantar soal ratifikasi strategi pemenangan pemilu, antisipasi perkembangan sosial ekonomi politik menjelang pemilu, dan beberapa usulan agenda yang dianggap penting dari para peserta rapat," kata Fahri, saat dihubungi Tempo, kemarin.
Hingga pukul 11 siang hari ini, belum ada tanda-tanda rapat majelis syuro PKS telah selesai. Beberapa wartawan media cetak dan elektronik masih menunggu di tenda yang disediakan PKS di depan kantor mereka.
Besok, rencananya Presiden PKS Anis Matta akan diperiksa oleh Komisi Pemeberantasan Korupsi sebagai saksi terkait Ahmad Fathanah. Dan pada Selasa, Ketua Dewan Syuro Hilmi Aminuddin juga akan diperiksa KPK sebagai saksi terkait Luthfi Hasan Ishaaq, tersangka kasus suap kuota impor daging sapi.
JOKO SEDAYU
Terhangat:
Teroris | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca Juga:
Terima Mobil dari Fathanah, Siapa Novia Ardhana?
PPATK: Ahmad Fathanah Bukan Penjahat Baru
Bos Tersangka Perbudakan Buruh Diistimewakan
Karena 'Demi Tuhan', Arya Wiguna Menjadi Artis
PKS Akan Serahkan Mobil Luthfi ke KPK
Kisruh Penyitaan, Majelis Syuro PKS Gelar Rapat
Liputan Teroris, Wakapolri: Media Merugikan Polisi
'Pak Erik Meijer? Cakep!'