TEMPO.CO , Bandung:Terduga teroris William Maksum diduga sudah berkawan cukup lama dengan terduga lainnya mendiang Budi Syarif alias Angga yang tewas tertembak saat disergap tim Densus 88 di kawasan Cigondewah Hilir, Kabupaten Bandung, tiga hari lalu. Sedikitnya mereka sudah berkawan sejak sekitar 2010.
Hal itu terungkap dari penuturan Ade Suherman, ayah kandung William di rumahnya di Desa Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jum'at 10 Mei 2013. "Malah Budi dan anak-istrinya pernah sekali berkunjung ke sini (rumah orang tua Budi di Cikoneng) sekitar tiga tahun lalu. Di sini mereka ikut makan bersama kami dan anak-istri William,"ujar Ade.
William, kata dia, saat itu mengenalkan Budi sebagai teman dari Banjaran, Kabupaten Bandung. Ade saat itu menganggap Budi sebagai teman satu pengajian William dan sering bepergian bersama dengan anak sulungnya itu ke luar Bandung untuk menghadiri pengajian, termasuk mengikuti pengajian kelompok Jam'ah Anshoruut Tauhid (JAT) pimpinan Abubakar Baasyir ataupun di kawasan Antapani.
"Bahkan waktu itu Budi sempat menawarkan kepada saya bagaimana kalau Abubakar mengadakan pengajian di Cikoneng. Tapi saya tolak karena saya pikir kurang pas," kata dia. Namun begitu, belakangan Ade mengira hubungan William dengan Budi, juga pengajian JAT, terputus setelah Baasyir masuk penjara.
Sebab, aku dia, William juga sempat menyatakan tak lagi sepakat dengan cara perjuangan Baasyir yang masuk penjara. "Tapi ternyata mereka masih berteman dan kemudian terjadi penangkapan dan penyergapan di Cigondewah,"kata Ade.
Dari catatan Tempo, pada malam 9 Agustus 2010, Baasyir sempat memimpin acara pengajian dan tabligh akbar di Bandung. Diikuti sekitar seribu hadirin dan kawalan ketat polisi, Baasyir yang saat itu masih memimpin langsung JAT berkhotbah di sebuah mesjid kawasan Babakan Priangan, Kota Bandung.
Seperti diberitakan, William dinyatakan satu kelompok dengan Budi dan kawan-kawan. Polisi menyatakan William ditangkap Densus di kawasan Cipacing, Kabupaten Sumedang. Sedangkan Budi, Joned, Sareme, Haris disergap di Cigondewah. Kecuali Haris, Budi dan lainnya tewas tertambak dalam penyergapan di Cigondewah Rabu 8 Mei lalu.
ERICK P. HARDI
Terhangat:
Teroris | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca Juga:
Reuni Mesra Ahmad Fathanah & Istri Mudanya
PKS Bungkam Soal Kicauan Mahfudz Siddiq
KPK: PKS Jangan Membalikkan Fakta
Fatin Lupa Lirik, Bebi: Ini Bukan Idola Cilik
Ahok: Komnas HAM Tidak Paham Keadilan
Rumah Seharga Rp 5,8 M, Fathanah Masih Nunggak
Ahok: Pemprov Tak Perlu Datang ke Komnas HAM
Istri Wali Kota Belanda Berebut Foto Bareng Jokowi
Ahok Ingin Tahu Alasan Detil Penolakan Deep Tunnel