TEMPO.CO, Kudus - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tampaknya tidak ingin kehilangan posisi jabatan Gubernur Jateng, dalam Pilkada yang akan digelar 26 Mei mendatang. Karena itu, Megawati bersama jajarannya, di antaranya Ketua PDIP Puan Maharani,Sekretaris Jendral Tjahajo Kumolo, Joko Widodo (Jokowi), Rano Karno, selama dua pekan ini terjun ke Jawa Tengah, untuk kampanye memenangkan calon pasangan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo- Heru Sudjatmoko.
Mega menolak jika PDIP Jawa Tengah mengalami perpecahan. "Kami justru sedang melakukan konsolidasi terhadap semua elemen partai," kata Megawati di Kudus, Sabtu siang (1/5). Upaya Mega dan jajarannya turun kampanye ke Jawa Tengah, setelah pendukung Rustriningsih menyatakan golput dan Don Murdono diusung jadi Wakil Gubernur dari sejumlah partai lain.
"Justru ini kesempatan untuk kristalisasi dan konsolidasi kader. DPP terus melakukan evaluasi," kata Megawati, ketika berada di kediaman calon Bupati Kudus Musthofa, di Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Sabtu siang (11/5).
Penegasan Megawati itu disampaikan setelah menjawab pertanyaan wartawan. Mega menolak ketika ditanya apakah masih mencalonkan diri sebagai preiden tahun 2014. "Itu masih lama, besok tahun 2014 saja," kata Mega.
Menurut Mega, ia lebih konsentrasi pada pilkada di 100 lebih daerah. Mega justru mengecam adanya penyelenggaraan pilkada yang overlapping. Ia menunjuk Kudus dan Temanggung yang waktunya bersamaan dengan pilkada Gubernur, dan pilkada Malang dengan Pilkada Gubernur Jatim. "Kami ingin meraih kemenangan di daerah, sehingga kami dapat melaksanakan program ekonomi kerakyatan," kata Mega.
Karena itu, Mega tidak sependapat adanya golput. "Bagi saya (golput) tidak etis." Dalam konstitusi setiap warga punya hak yang sama di mata hukum dan punya kewajiban memilih, Mega menjelaskan. Ada tiga program yang disiapkan PDIP, menurut Mega, terdiri bidang politik, ekonomi dan kebudayaan.
Selama dua pekan di Jawa Tengah, Megawati berbagi waktu dengan Puan untuk berkampanye keliling ke 35 daerah atau 10 daerah pemilihan. "Kami berusaha merangkul hati masyarakat Jawa Tengah," kata Puan. Selepas dari Kudus, di hari yang sama Mega dijadwalkan melakukan kampanye atau konsolidasi ke Jepara. Kemudian esoknya ke Solo, Sukoharjo dan Klaten. Hari berikutnya, ganti ke Blora, Rembang, dan Semarang. Lalu, esoknya ke Temanggung, Magelang, Banyumas dan Cilacap.
Pilkada Jawa Tengah berlangsung bersamaan dengan pilkada Kudus dan Temanggung, yang pelaksanaannya pada 26 Mei mendatang. Harapan DPP PDIP, pilkada Kudus dimenangkan pasangan incumbent Bupati Musthofa- Abdul Hamid yang didukung PDIP. Karena itu, calon Gubernur dan Wakil Gubernur Ganjar Pranowo- Heru Sudjatmoko maupun Musthofa- Abdul Hamid, sama- sama ingin mempertahankan keberadaan industri rokok keretek.
"Industri rokok kretek merupakan bagian dari ekonomi rakyat yang harus dipertahankan keberadaannya," kata Ganjar. "Petani tembakau dan industri rokok keretek perlu diproteksi. PP tentang tembakau harus dicabut," ujar Ganjar. Selain itu, Ganjar minta rumah gebyok khas Kudus juga diproteksi. "Nanti kami akan kerja sama dengan bupati. Karena itu, Kami akan mengoptimalkan 17 kepala daerah asal PDIP," ucap Tjahjo Kumolo.
BANDELAN AMARUDIN
Terhangat:
Teroris | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca Juga:
Reuni Mesra Ahmad Fathanah & Istri Mudanya
PKS Bungkam Soal Kicauan Mahfudz Siddiq
KPK: PKS Jangan Membalikkan Fakta
Fatin Lupa Lirik, Bebi: Ini Bukan Idola Cilik
Ahok: Komnas HAM Tidak Paham Keadilan
Rumah Seharga Rp 5,8 M, Fathanah Masih Nunggak
Ahok: Pemprov Tak Perlu Datang ke Komnas HAM
Istri Wali Kota Belanda Berebut Foto Bareng Jokowi
Ahok Ingin Tahu Alasan Detil Penolakan Deep Tunnel