TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah televisi dan radio kelompok PT Media Nusantara Citra menjadi sarana kampanye. Menurut Ketua Dewan Pers, Bagir Manan, hal ini merupakan bentuk pengkhinatan media dan pers terhadap rakyat. "Media seharusnya memberikan pendidikan politik ke publik tanpa harus menggiring," kata Bagir ketika dihubungi Senin 6 Mei 2013.
Menurut Bagir, pers bebas memang mempunyai konsekuensi untuk memilih dan berpihak kepada kelompok tertentu. Namun, Bagir meminta independensi tetap harus dijaga dengan cara memberikan informasi yang obyektif dan berimbang dengan partai lain.
Bagir meminta kelompok MNC berani berubah menjadi murni media propaganda jika tetap menggunakan sebagai alat kampanye. "Jadi tidak perlu memperhatikan keberimbangan, tetapi juga sebaiknya tidak boleh menggunakan frekuensi publik," ucap Bagir. Sampai sejauh ini, kata Bagir, belum ada laporan ke Dewan Pers mengenai atas media milik MNC.
Kelompok MNC mempunyai tiga televisi dan sepuluh radio yang menggunakan frekuensi publik seperti RCTI, Global TV dan MNC TV. Sejumlah media ini digunakan Presiden Direktur MNC TV, Hary Tanoesoedibjo untuk sarana kampanye bagi Partai Hati Nurani Rakyat meskipun pemilihan umum baru akan dihelatkan 2014.
SUNDARI
Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg
Baca juga:
Ini Motif Perbudakan Buruh Panci di Tangerang
Massa Bakar Al-Quran di Masjid Jemaat Ahmadiyah
Ini Kata Dubes Inggris Soal Kantor OPM di Oxford
Anwar Ibrahim Berkicau Menangkan Pemilu Malaysia