TEMPO.CO, Sampang - Pemerintah Provinsi Jawa Timur, menghentikan Jatah makan untuk pengungsi Syiah di GOR Kabupaten Sampang. Penghentian diberlakukan sejak 1 Mei lalu. "Tiga hari sebelum dihentikan, orang dari Dinsos Jatim sudah beri tahu saya," kata pemimpin Syiah Sampang di pengungsian, Iklil Almilal, jumat 3 Mei 2013.
Menurut Iklil, alasan penghentian karena bantuan alokasi dana untuk pengungsi Syiah hanya sampai bulan april 2013. "Katanya, masa tanggap daruratnya juga habis bulan April," ujarnya.
Iklil mengaku tidak kaget jatah makan dihentikan karena bukan kali ini terjadi. Selama lebih setahun di pengungsian ini ke empat kali jatah makan dihentikan. "Sudah biasa diperlakukan seperti ini," katanya.
Sejak Rabu lalu pengungsi Syiah kembali menghidupkan dapur umum. Pengungsi kembali memasak nasi sendiri. Menurut Iklil, stok bantuan beras dari masyarakat diperkirakan masih cukup memenuhi kebutuhan makan 250 pengungsi selama satu bulan ke depan. "Lauk pauk kami beli sendiri patungan," katanya.
Zaini, salah seorang pengungsi menambahkan selain jatah makan, bantuan air tangki juga dihentikan oleh pemerintah. Dia berharap hujan masih akan turun agar bisa menampung air untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus. "Air PDAM di dalam GOR masih hidup, tapi tidak cukup penuhi kebutuhan ratusan pengungsi," katanya.
Zaini mengaku pasrah dengan situasi saat ini. Dia menganggap perlakukan diskriminatif tersebut sebagai cobaan dari yang maha kuasa. "Allah tidak tidur, Allah akan menolong kami," pungkasnya.
Kepala Bakesbangpol Sampang Rudi Setiadi belum dapat dikonfirmasi soal penghentian jatah makan untuk pengungsi Syiah tersebut.
MUSTHOFA BISRI
Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Berita Lainnya:
Yusril: Menyerah, Tak Berarti Susno Mengakui
Pesan Susno ke Yusril: Saya Minta Dieksekusi
Susno Duadji Masuk Sel Cibinong Tengah Malam
Pengacara Susno Duadji: Itu Kabar Burung
Moge Ringsek Uje Bakal Dilelang
Uang Lelang Moge Uje untuk Bangun Masjid
Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris