TEMPO.CO, Surakarta - Lelaki itu duduk santai di dalam halte Batik Solo Trans di depan Pengadilan Negeri Surakarta, Rabu, 1 Mei 2013 siang. Mengenakan hem warna biru, jaket, dan celana panjang warna krem, dia tampak sibuk menelepon seseorang.
Tangan kirinya memegang telepon seluler yang ditempelkan di telinga kiri. Sementara kaki kirinya ditumpangkan ke kaki kanan. Sesekali dia melirik arloji yang melingkar di tangan kanannya.
Tak jauh dari halte, dua petugas perlindungan masyarakat (linmas) Surakarta mengawasi gerak-gerik si lelaki. Setelah yakin bahwa yang tengah duduk di dalam halte adalah buronan polisi, mereka segera masuk ke halte dan menyergap si lelaki dengan bermodal pentungan. Setelah itu, dia digelandang untuk diserahkan ke kantor polisi terdekat.
Tentu bukan Susno Duadji betulan yang ditangkap petugas linmas Solo. Dia hanya seorang warga yang berperan sebagai Susno dengan memakai topeng bergambar wajah Susno. Adegan tertangkapnya Susno di sebuah halte di Solo sebagai sindiran kepada aparat penegak hukum yang tak kunjung berhasil menangkap pensiunan polisi berpangkat terakhir Komisaris Jenderal tersebut.
Pemeran Susno Duadji, Mayor Haristanto, mengatakan aksi tersebut sebagai sindiran ke aparat penegak hukum. "Susno sudah jelas bersalah, tapi malah dilindungi di kantor polisi. Jaksa juga tidak berani menangkap paksa," katanya. Dia menilai aparat penegak hukum masih tebang pilih dalam menegakkan hukum di Indonesia.
"Sekarang Susno menghilang dan malah muncul di YouTube. Apa penegak hukum tidak malu?" katanya menambahkan.
Salah seorang petugas linmas yang berperan menangkap 'Susno', Mujiono mengaku siap menangkap Susno asli jika kebetulan bertemu. Dia mengaku tidak takut jika harus menangkap seorang pensiunan jenderal.
"Saya tidak takut. Meski jenderal, kalau salah ya harus dihukum. Tidak dibedakan dengan warga biasa," katanya.
UKKY PRIMARTANTYO
Topik Terhangat:
Harga BBM | Susno Duadji | Gaya Sosialita | Ustad Jefry | Caleg
Berita Terpopuler:
Di Persembunyian, Susno Punya Pengawal
Istri Eyang Subur Mengadu Ke Komnas Perempuan
Kerusuhan Musi Rawas Berlanjut, Dua Polsek Dibakar
Protes Lelang Jabatan, Lurah Warakas `Diserbu`
May Day, Ini 7 Tuntutan Buruh