TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X membantah penilaian bahwa Keraton Yogyakarta membangun dinasti politik lewat keputusan sejumlah anggota keluarga Keraton masuk partai politik dan mencalonkan diri sebagai legislator dalam pemilihan umum legislatif 2014.
"Biarin aja. Mereka sudah berkeluarga. Punya hak dipilih dan memilih," kata Sultan menjawab pertanyaan wartawan di DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta Jumat, 26 April 2013.
Menurut Sultan yang juga menjabat Gubernur DIY ini, anggota keluarga Keraton secara otonom berhak menentukan pilihan untuk mencalonkan diri sebagai legislator. Dia mencontohkan adik kandungnya, GBPH Prabukusumo, pernah bergabung dengan Partai Demokrat. Bahkan, Sultan hingga kini masih anggota Partai Golkar. "Saya tidak pernah menentukan pilihan politik. Mas Prabu di Demokrat. Ada juga yang di Gerindra dan PDI-Perjuangan. Ya monggo," kata dia
Sultan mengaku anggota keluarganya yang mendaftarkan diri sebagai calon legislator, telah memberitahu keputusan itu kepadanya. "Mereka dewasa untuk menentukan pilihan. Jangan orang tuanya yang menentukan," katanya.
Partai Gerindra mengukuhkan menantu pertama Sultan, Kanjeng Pangeran Hario (KPH) Wironegoro sebagai Ketua Dewan Pembina DPD Yogyakarta di Hotel Royal Ambarukmo, Kamis 11 April 2013. Wironegoro adalah suami anak pertama Sultan, GKR Pembayun.
KPH Purbodiningrat, menantu Sultan yang lain juga maju menjadi calon legislator untuk DPRD DIY lewat PDI Perjuangan. Suami GKR Maduretno maju untuk daerah pemilihan (Dapil) Yogyakarta III, yang meliputi Bantul bagian Barat.
SHINTA MAHARANI